Bayi Tabung
Pada pasangan-pasangan usia muda
biasanya mereka menggunakan Bayi Tabung agar dapat mempunyai keturunan. Bayi
tabung itu adalah proses pembuahan sel telur dan sperma diluar tubuh wanita.
Proses bayi tabung merupakan bayi dari hasil pembuahan di tabung. Melalui
teknik bayi tabung, sel telur yang berada di dalam ovarium betina berkualitas
unggul sesaat setelah mati dapat diproses in vitro di luar tubuh sampai
tahap embrional. Selanjutnya embrio tersebut ditransfer pada resipien sampai
dihasilkan anak. Program bayi tabung
dilakukan dengan 2 metode yaitu :
·
In Vitro Fertilisasi adalah tehnik rekayasa reproduksi
dengan mempertemukan sel telur (oosit) matang dari istri dengan spermatozoa
dari suami di luar tubuh manusia agar terjadi fertilisasi.
·
Intra Cytoplasmic Sperm Injection merupakan suatu teknik
rekayasa reproduksi dengan cara menyuntikkan satu spermatozoa langsung ke dalam
sitoplasma oosit agar dapat terjadi fertilisasi.
Persyaratan Program Bayi Tabung
Untuk pasangan suami istri yang telah
bersedia untuk mengikuti program bayi tabung, diwajibkan untuk menandatangani
formulir Informed Consent dan menyelesaikan administrasi sebelum dimulainya
program. Sebaiknya hal ini dilakukan satu minggu sebelum perkiraan siklus
menstruasi berikutnya, sehingga calon pasien diharapkan benar-benar yakin untuk
melakukan program bayi tabung. Pada saat ini calon pasien diharapkan juga telah
mengerti mengenai tahap-tahap apa saja yang akan dilakukan setelah mendapatkan
penjelasan dari konselor sebelumnya, termasuk cara melakukan terapi suntik dan
obat-obatan apa saja yang akan digunakan.
Selanjutnya para calon pasien
dipersilahkan untuk menghubungi konselor Teratai pada saat hari pertama haid,
bahkan akan sangat membantu sekali jika pasien dapat menyiapkan kalender
menstruasi selama 6 bulan terakhir.
Tahapan-tahapan
Bayi Tabung
Program bayi tabung dilakukan dalam 3 tahap sebagai
berikut :
1.
Tahap
Pre-OPU
Pada tahap ini akan dilakukan Terapi
Down Regulation dan Terapi Stimulasi. Down Regulation adalah suatu fase dimana
rangsangan otak terhadap ovarium dihentikan dengan penggunaan obat tertentu.
Pada fase ini kita ingin menciptakan seperti keadaan menopause dengan tujuan
untuk mempersiapkan indung telur menerima terapi stimulasi. Pemeriksaan di
tahap pertama ini yaitu pada siklus hari ke 2-5, diawali dengan pemeriksaan
hormon LH, FSH, Prolaktin dan Estradiol. Terapi ini berlangsung lebih kurang
antara 2 minggu hingga 1 bulan. Alternatif lain yang dapat dilakukan juga untuk
istri yang siklus menstruasinya tidak teratur dilakukan Pill Cross Over ,
sehingga memudahkan pemberian terapi injeksi Buserelin Acetate. Cara
penyuntikannya dilakukan secara sub kutan, yaitu tehnik suntik dengan
menggunakan syringe pendek dan disuntikkan tegak lurus kira-kira 2 cm dibawah
pusar.
Pada tahapan ini ada beberapa hal
yang mungkin dirasakan oleh pasien, seperti halnya keadaan menopause, yaitu
perasaah gerah/kepanasan, sakit kepala ataupun perubahan mood. Kadang-kadang
juga ditemukan buah dada seperti mengalami pembengkakan. Gejala-gejala ini akan
hilang dengan sendirinya pada saat pasien masuk ke tahap berikutnya. Pasien
juga ada kemungkinan untuk tidak mengalami menstruasi pada tahap ini.
Kemudian dilakukan pemeriksaan
kembali hormon-hormon tersebut diatas atau dilakukan pemeriksaan USG untuk
memastikan apakah pasien dapat masuk ke dalam fase berikutnya yaitu terapi
stimulasi. Terapi Stimulasi dilakukan untuk merangsang pertumbuhan folikel pada
indung telur sehingga jumlahnya bertambah banyak dan meningkatkan kemungkinan
memperoleh sel telur matang pada saat operasi petik ovum dilakukan.
Terapi ini dapat dimulai jika sudah
dilakukan pemeriksaan USG oleh dokter ahli dan dari hasilnya terlihat tidak ada
folikel yang berkembang di dalam rahim pasien. Selanjutnya dokter ahli akan
menentukan berapa besar dosis yang akan diberikan untuk tiap pasien berdasarkan
kondisi dan usia yang dialami oleh pasien.
.
2.
Tahap Operasi Petik Ovum (Ovum Pick Up)
Pada saat bersamaan berlangsungnya
OPU, suami harus melalui proses
pengeluaran sperma yang dilakukan melalui proses masturbasi di ruangan yang
telah siapkan. Pada proses ini tidak diperbolehkan menggunakan pelicin
(lubricant) contohnya sabun/baby oil dan lainnya karena dapat menghambat proses
fertilisasi/pembuahan. Sel telur yang sudah terseleksi akan dipertemukan dengan
sel sperma yang sudah melalui proses pencucian ( washing) sehingga hanya sel
sperma yang sudah terseleksi saja yang akan kita gunakan untuk menghasilkan
embryo yang berkualitas baik. Selanjutnya kita dapat masuk ke tahap selanjutnya
yaitu proses tandur alih embryo (embryo transfer).
3. Tahap Post OPU
Tahap yang terakhir dalam program
bayi tabung adalah Tandur Alih Embryo (Embryo Transfer) yang kemudian
dilanjutkan dengan Terapi Obat Penunjang Kehamilan. Tandur Alih Embryo adalah
proses memasukan 2 atau maksimum 3 embryo yang sudah diseleksi ke dalam rahim
dengan cara menyemprotkannya secara perlahan ke dalam rahim melalui leher rahim
dengan menggunakan alat bantu kateter dan USG. Jumlah embryo yang di tandur
alihkan akan ditentukan oleh dokter ahli. Sebagai acuan pada pasien berusia
sama atau kurangdari 30 tahun maka biasanya jumlah embrio yang ditandur alihkan
adalah 2. Jika usia lebih dari 30 tahun maka jumlah embrio yang ditandur alih
adalah 3.
Tandur Alih Embryo dilakukan pada
hari ke 2 atau hari ke 3 setelah operasi petik ovum dilakukan. Proses ini
merupakan proses yang sederhana sehingga tidak ada persiapan khusus yang harus
dilakukan pasien seperti halnya operasi petik ovum, karena pada tandur alih
embryo ini pasien tidak perlu melalui proses anastesi. Embryo yang siap untuk
ditransfer akan diperlihatkan pada layar sebelum dilakukan transfer.
4.
Terapi Obat Penunjang
Setelah proses tandur alih embryo
berhasil dilakukan, pasien diberikan terapi obat penunjang. Terapi ini
bertujuan untuk mempersiapkan rahim menerima implantasi dari embryo yang sudah
ditanamkan sehingga embryo dapat berkembang dengan normal.
Pada tahap ini pasien diberikan
suntikan hCG pada hari OPU+4 dan OPU+7. Selain pemberian HCG, pasien juga dapat
diberikan progesterone secara oral selama 15 hari atau penggunaan vagina gel
yang digunakan tiap malam sebelum tidur.
Dampak Positif Bayi Tabung
Bioteknologi
bayi tabung dapat memberikan dampak positif pada bidang kesehatan, dan dapat
membantu pasangan suami-istri untuk mendapatkan keturunan serta pemanfaatan
bakteri dalam rekayasa genetika sehingga dihasilkan insulin buatan.
Dampak Negatif Bayi Tabung
Pencernaan
yang terjadi pada proses Bayi Tabung menyebabkan peningkatan kadar darah embrio
tersebut dalam tubuh, dan pada pencernaan tersebut memberikan dampak pada
seluruh embrio.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar