Kamis, 23 Januari 2014

Ringkasan



MANUSIA DAN HARAPAN
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing.

Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan?

Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yaitu hidup di tengah-tengah  suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusia pun yang luput dari pergaulan hidup.

Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
  1. Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan, dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.

Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak menjadi gagal.

Kodrat juga ada pada binatang dan tumbuhan, karena mereka juga perlu makan, berkembang biak, dan nantinya akan mati pula. Antara kodrat binatang dan kodrat tumbuhan, yang mendekati kodrat manusia adalah kodrat binatang, walaupun sangat banyak juga perbedaannya. Perbedaan antara kedua mahluk itu, adalah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi adalah akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan. Sebab jika orang akan memilih, dia harus mengetahui terlebih dahulu barang yang akan dipilihnya. Dengan budinya itu, manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah. Dan dengan kehendaknya, manusia dapat memilih suatu hal dan mengusahakannya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan, dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, atau hidup bersama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.




  1. Dorongan Kebutuhan Hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu secara garis besamya dapat dibedakan atas dua hal, yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
a.       Kebutuhan Jasmani
Kebutuhan ini menyangkut fisik manusia, bisa berupa sandang, pangan, dan papan, seperti makan, minum, pakaian, rumah, dan lain sebagainya.

b.      Kebutuhan Rohani
Kebutuhan ini menyangkut batiniah manusia, seperti, hiburan, ketenangan hidup, keberhasilan ,dan lain sebagainya.

Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan manusia atau kebutuhan manusia itu antara lain:
a.       Kelangsungan hidup (survival)
b.      Keamanan (safety)
c.       Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d.      Diakui lingkungan (status)
e.       Perwujudan cita-cita (self actualization)

PENGERTIAN DOA
Menurut bahasa do’a berasal dari kata “da’a” artinya memanggil. DOA adalah sebuah tempat untuk meminta, bersyukur, berkomunikasi kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam berdoa kita memiliki hak istimewa untuk berbicara, memohon, kepada yang Mahakuasa.

KEPERCAYAAN
Kepercayaan adalah suatu hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Dasar kepercayaan ialah kebenaran dan sumber kebenaran adalah manusia, oleh karena itu keepercayaan terdiri atas:
  1. Kepercayaan pada diri sendiri, yaitu kepercayaan yang harus ditanamkan pada setiap pribadi manusia. hakekatnya kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Kepercayaan pada orang lain, yaitu percaya pada kata hatinya yang berbentuk pada perbuatan kebenaran kepada orang lain. Misalnya pada saudara, teman, orang tua atau siapa saja.
  3. Kepercayaan pada pemerintah, Menurut buku etika, Filsafat Tingkah karya Prof. I.R. poedjawiyatnya. Negara itu berasal dari Tuhan. Setidaknya kedaulatan tertinggi ada pada Tuhan. Namaun pada pandsangan demokratis mengatakan bahawa kedaulatan adalah milik rakyat. Dan penjelmaan rakyat adalah negar melelui pemerintahan khusus.
  4. Kepercayaan kepada Tuhan, yaitu meyakini bahwa manusia diciptakan oleh tuhan dan manusia harus bertakwa pada tuhannya. Salah satu cara bertakwa adalah mengukuhkan imannya bahwa tuhan merupakan zat yang merupakan kebenaran mutlak.

MIND MAP




Tidak ada komentar:

Posting Komentar