MANUSIA
DAN HARAPAN
Harapan berasal dari kata harap yang
berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang
diinginkan dapat terjadi. Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa
harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal
sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan
kemampuan masing-masing.
Apa Sebab Manusia Mempunyai Harapan?
Menurut
kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung
disambut dalam suatu pergaulan hidup, yaitu hidup di tengah-tengah suatu
keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusia pun yang luput
dari pergaulan hidup.
Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan
manusia lain, yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
- Dorongan Kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah
yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan.
Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai
keturunan, dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai
keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya.
Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa,
pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila
penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak menjadi gagal.
Kodrat juga ada pada binatang dan tumbuhan, karena
mereka juga perlu makan, berkembang biak, dan nantinya akan mati pula. Antara
kodrat binatang dan kodrat tumbuhan, yang mendekati kodrat manusia adalah
kodrat binatang, walaupun sangat banyak juga perbedaannya. Perbedaan antara
kedua mahluk itu, adalah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi adalah
akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan. Sebab
jika orang akan memilih, dia harus mengetahui terlebih dahulu barang yang akan
dipilihnya. Dengan budinya itu, manusia dapat mengetahui mana yang baik dan
mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah. Dan dengan kehendaknya,
manusia dapat memilih suatu hal dan mengusahakannya sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat
pembawaan, dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat, atau hidup
bersama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.
- Dorongan Kebutuhan Hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai
bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu secara garis besamya dapat
dibedakan atas dua hal, yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
a. Kebutuhan Jasmani
Kebutuhan ini menyangkut fisik manusia, bisa berupa
sandang, pangan, dan papan, seperti makan, minum, pakaian, rumah, dan lain
sebagainya.
b. Kebutuhan Rohani
Kebutuhan ini menyangkut batiniah manusia, seperti,
hiburan, ketenangan hidup, keberhasilan ,dan lain sebagainya.
Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya, harapan manusia atau kebutuhan manusia itu antara lain:
a.
Kelangsungan hidup (survival)
b.
Keamanan (safety)
c.
Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving
and love)
d.
Diakui lingkungan (status)
e.
Perwujudan cita-cita (self actualization)
PENGERTIAN
DOA
Menurut
bahasa do’a berasal dari kata “da’a” artinya memanggil. DOA adalah sebuah
tempat untuk meminta, bersyukur, berkomunikasi kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam
berdoa kita memiliki hak istimewa untuk berbicara, memohon, kepada yang Mahakuasa.
KEPERCAYAAN
Kepercayaan adalah suatu hal yang berhubungan
dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Dasar kepercayaan ialah
kebenaran dan sumber kebenaran adalah manusia, oleh karena itu keepercayaan
terdiri atas:
- Kepercayaan pada diri sendiri, yaitu kepercayaan yang harus ditanamkan pada setiap pribadi manusia. hakekatnya kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Kepercayaan pada orang lain, yaitu percaya pada kata hatinya yang berbentuk pada perbuatan kebenaran kepada orang lain. Misalnya pada saudara, teman, orang tua atau siapa saja.
- Kepercayaan pada pemerintah, Menurut buku etika, Filsafat Tingkah karya Prof. I.R. poedjawiyatnya. Negara itu berasal dari Tuhan. Setidaknya kedaulatan tertinggi ada pada Tuhan. Namaun pada pandsangan demokratis mengatakan bahawa kedaulatan adalah milik rakyat. Dan penjelmaan rakyat adalah negar melelui pemerintahan khusus.
- Kepercayaan kepada Tuhan, yaitu meyakini bahwa manusia diciptakan oleh tuhan dan manusia harus bertakwa pada tuhannya. Salah satu cara bertakwa adalah mengukuhkan imannya bahwa tuhan merupakan zat yang merupakan kebenaran mutlak.