Tugas
Ilmu Budaya Dasar :
“Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan”
Nama
Kelompok :
·
ABELLA CHYNTIA
SIBURIAN
·
DEBBY SRI
LESTARI
·
HEMA NURUL
ISTIQOMAH
·
NICHOLAS
·
RIRIN ANDARINI
Kelas
: 1PA16
A. PENDAHULUAN
·
Latar
Belakang
Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan. Kesusastraan yang lebih sering disebut sastra, dapat diuraikan atas
konfiks ke-an yang berarti ‘semua yang berkaitan dengan prefiks su ‘baik,
indah, berguna’ dan bentuk dasar sastra yang berarti ‘kata, tulisan, ilmu’.
Jadi, menurut uraian di atas kesusastraan adalah semua yang berkaitan dengan
tulisan yang indah. Sedangkan menurut arti istilah, kesusastraan atau sastra
ialah cabang seni yang menggunakan bahasa sebagai medium.
Ilmu Budaya Dasar pada kali ini berkaitan
dengan budaya yang ada dalam keseharian dan budaya bangsa. Istilah Humanities
yang berasal dari bahasa latin yaitu, manusiawi, berbudaya dan halus. Hal ini
tentunya sangat baik jika kita pelajari, karena kita akan mendapatkan ciri dari
manusia yang baik dalam bermasyarakat. Istilah Humanities berkaitan dengan
cabang-cabang ilmu lainnya seperti filsafat, teknologi, seni dan
cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, dsb. Dari semua itu
intinya adalah mempelajari masalah manusia dan kebudayaan.
B. STUDI
PUSTAKA
·
Pendekatan
Kesusastraan
Hampir disetiap zaman, seni termasuk sastra
memegang peranan yang lebih penting dalam Basic Humanities. Ini terjadi karena
seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan, dan bukannya formulasi
nilai-nilai kemanusiaan seperti yang terdapat dalam filsafat atau agama. Dibanding
dengan cabang the humanities yang lain, seperti halnya ilmu bahasa. Seni
memegang peranan yang penting, karena nilai-nilai kemanusiaan yang
disampaikannya tidak normatif. Karena seni adalah ekspresi, yang sifatnya tidak
normatif, seni lebih mudah berkomunikasi,nilai-nilai yang disampaikannya lebih
fleksibel,baik isinya maupun cara penyampaiannya.
Hampir disetiap zaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting.
Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa
mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pertanyaan kegiatan manusia.
Dalam usahanya memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat,
manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami alam semesta, yang
kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Dalam
usahanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya yang kemudian melahirkan
ilmu-ilmu sosial, manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dengan
bahasa pada hakekatnya adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
Sastra juga lebih
mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran
abstraksi. Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih mudah
tertarik, dan dengan cerita orang lebih mudah mengungkapkan gagasannya dalam
bentuk yang tidak normatif. Jadi, pada
dasarnya Ilmu Budaya Dasar itu adalah Basic Humsnities (dasar-dasar
kemanusiaan) yang tidak bisa terlepas dari yang namanya bahasa, dan bahasa
termasuk dalam sastra dan sastra
termasuk dalam seni.
C. CONTOH
KASUS dan ANALISISNYA
·
Ilmu
Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Prosa
Istilah Prosa biasanya kita kenal dengan
fiksi dan tidak jarang sering diartikan sebagai cerita rekaan, prosa cerita dan
juga sebagai cerita. Di dalam kesusastraan bahasa Indonesia kita. ada dua macam
prosa yaitu :
Ø Prosa Lama :
1.
Dongeng
2.
Hikayat
3.
Sejarah
4.
Epos
5.
Cerita
pelipur lara
Ø Prosa Baru :
1.
Cerita
pendek
2.
Roman/Novel
3.
Biografi
4.
Kisah
5.
Otobiografi
Contoh
Kasus :
-
Ilmu
Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Prosa
Selain memiliki hubungan dengan bahasa,
prosa juga berhubungan erat dengan budaya. Karena prosa sering diterjemahkan
menjadi cerita rekaan atau kisah yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan
alur yang dihasilkan melalui daya imajinasi atau khayalan si penulis. Istilah
cerita rekaan contohnya seperti roman, novel atau cerita pendek.
·
Nilai-nilai
dalam Prosa Fiksi
Sebagai seni yang bertulang punggung
cerita, mau tidak mau prosa fiksi langsung atau tidak langsung membawakan
moral, pesan atau cerita. Dengan kata lain prosa mempunyai nilai-nilai yang
diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat
sastra antara lain :
1.
Prosa
fiksi memberikan kesenangan
Pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami
sendiri peristiwa atau kejadian yang di kisahkan. Pembaca dapat mengembangkan
dan dapat mengenal tokoh-tokoh yang asing dalam perjalanan hidupnya yang rumit
untuk mencapai kesuksesan.
2.
Prosa
fiksi memberikan informasi
Memberikan informasi, contohnya di dalam novel sexing
pembaca dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan
jurnalistik tentang kehidupan masa kini, masa lalu, atau bahkan juga kehidupan
yang akan datang.
3.
Prosa
fiksi memberikan warisan cultural
Merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya
dari warisan budaya bangsa. Seperti novel Siti Nurbaya, sengsara membawa
nikmat, harapan-harapan, aspirasi-aspirasi dari generasi yang terdahulun yang
seharusnya dihayati oleh generasi kini.
4.
Prosa
memberikan keseimbangan wawasan
Seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan
pengalaman-pengalaman, selain itu juga memungkinkan lebih banyak kesempatan
untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin berbeda
darpada apa yang disajikan dalam kehidupan sehari-hari. Karya sastra di bagi
menjadi dua : Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, dan Karya sastra
yang menyuarakan gejolak jamannya.
Contoh kasus:
- Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan
dengan Prosa Fiksi
Cerita dongeng, novel fiksi atau apapun
yang berhubungan dengan ketidakmungkinan dalam kehidupan nyata, sebagai contoh
adalah cerita Timun Mas, dimana pada cerita itu ibu Timun Mas meminta anak
kepada Jin yang pada logikanya manusia tidak mungkin berbicara pada makhluk
lain (gaib)dan tidak mungkin seorang anak bayi lahir dari dalam timun.
·
Ilmu
Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Puisi
Puisi adalah sesuatu yang kita kenal
dengan rangkaian kata-kata indah yang penuh makna didalamnya, apalagi jika kita
benar-benar meresapi dalam membacanya. Puisi termasuk dalam seni sastra,
sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian itu sendiri
merupakan bagian dari kebudayaan. Seperti yang sudah
kita ketahui bahwa puisi adalah bagian dari seni sastra, sedangkan sastra itu
sendiri merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian adalah unsur dari
kebudayaan. Sehingga puisi dapat diartikan ekspresi pengalaman jiwa penyair
mengenai kehidupan manusia, alam, tuhan melalui media bahasa yang artistik atau
estetik yang secara padu dan utuh kata-katanya.
Kepuitisan,
keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair
dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1.
Figura bahasa adalah gaya personifikasi, metafora,
perbandingan, dll sehingga puisi menjadi hidup, menarik dan memberi kejelasan
gambaran
2.
Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna
ganda, banyak tafsir.
3.
Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi
suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa
hidup dan memukau
4.
Kata-kata yang berkonotatif yaitu kata-kata yang sudah
diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.
Pengulangan yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal
yang dilukiskan sehingga lebih menggugah hati
Contoh kasus:
-
Ilmu
Budaya Dasar yang dihubungkan dengan Puisi
Contohnya, ungkapan-ungkapan, ide, atau problem
sosial yang tidak bisa diungkapkan secara langsung kepada oranglain secara
tersurat tetapi diungkapkan secara tersirat melalui puisi, karna puisi memakai
kata-kata yang tidak biasa. Puisi penderitaan,puisi perjuangan,dan masih banyak
lagi yang mengutamakan kemanusiaan.
D. SUMBER
Zavinaz.blogspot.com
Http://robertyusnanto.wordpress.com/2010/10/31/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan/ dan pemikiran
kelompok 2.
E. MIND
MAP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar