1.
Berikan
contoh puisi yang mengambil tema problem sosial?
2.
Bagaimana
membuat puisi agar disenangi kembali pada zaman sekarang?
3.
Berikan
contoh epos?
4.
Apa pengaruh
penting ilmu kebudayaan dengan kesusastraan?
5.
Paparan
lebih besar tentang studi pustaka?
6.
Jelaskan dan
berikan contoh tentang ambiguitas?
7.
Seberapa
besar hubungan prosa dengan ilmu budaya dasar?
8.
Apa yang
dimaksud dengan prefiks ‘su’?
9.
Apakah dapat
dikatakan informasi dari sebuah prosa fiksi itu tidak benar?
Jawaban
1. Puisi-puisi karya Chairil Anwar yang
berjudul “AKU” karena terdapat kata-kata yang bermakna mengalami masalah sosial.
2. Membuat puisi yang menarik, tidak
menggunakan frasa atau majas yang sulit dimengerti oleh pendengar, luapkan
segala isi hati jika suasana hati senang maka ungkapkan dengan sebuah
kegembiraan dan jika suasana hati marah atau kesal ungkapkan dengan kemarahan,
membuat puisi tidak perlu terburu-buru agar keaslian dari puisi tersebut
terasa.
3. Contoh
epos adalah Ramayana, Mahabharata, Illiad,
Odysseus, La Chanson de
Roland, La Galigo, dan Hikayat Hang Tuah.
4. Pengaruh penting kebudayaan dengan
kesusastraan adalah melekatnya kedua hal ini. Kebudayaan tidak bisa terlepas
dari kesusastraan karena sastra menjadi dasar dalam sebuah budaya, yaitu
bahasa. Karena budaya dan bahasa adalah satu.
5. Semua kegiatan manusia berawal dari
suatu gagasan atau pendapat, gagasan yang berupa pertanyaan. Maka kemudian
manusia menyusun pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam sebuah bahasa, yang
dilakukan dengan kegiatan.
6. Kalimat ambigu adalah kalimat yang
mengandung makna ganda atau lebih dari satu baik karena struktur kalimatnya
maupun karena penggunaan katanya Contoh Kalimat Ambigu – Ambiguitas:
“Anak pejabat
yang gemuk itu berasal dari Surabaya.”
Pada kalimat ini, siapakah yang
gemuk, pejabat atau anak pejabat? Kalimat itu memang mengandung dua makna:
pertama, yang gemuk adalah pejabat;
atau kedua. yang gemuk adalah anak
pejabat.
”Dia telah
memiliki buku filosofi demokrasi yang baru.”
Pada kalimat ini, apanya yang baru,
bukunya, filosofinya, atau demokrasinya? Kalimat itu bisa bermakna ambigu:
pertama, bukunya yang baru;
kedua, filosofi yang baru; dan
ketiga, demokrasinya yang baru.
7. Hubungan IBD dan prosa sangat besar,
karena prosa merupakan kumpulan cerita baik fiksi maupun non fiksi yang
berdasarkan keadaan yang sedang dialami oleh manusia dengan kebudayaan yang
sedang terjadi.
8. Semua yang berkaitan dengan prefiks
su ‘baik, indah, berguna’ dan bentuk dasar sastra yang berarti ‘kata, tulisan,
ilmu’. Jadi, kesusastraan adalah semua yang berkaitan dengan tulisan yang
indah.
9.
Sebuah
informasi tidak bisa dikatakan fiksi meskipun datang dari sebuah cerita yang
fiksi, dalam hal ini prosa. Karena di dalam sebuah cerita prosa, baik fiksi
maupun non fiksi menyimpan sebuah pesan yang memiliki arti luas dan membangun
manusia yang membaca. Pesan ini merupakan hasil yang nyata, sebuah amanat yang
bukan sebuah fiksi.
Mind Map