KESEHATAN MENTAL MANUSIA
Judul Materi : Kesehatan Mental Manusia
Tugas Ke : 1
Nama : Debby S.A.L
Kelas : 2PA13
Npm : 12513090
A. Aliran Psikoanalisis
Pada
aliran psikoanalisa melihat manusia dari sisi negatif, alam bawah sadar (id,
ego, super ego), mimpi dan masa lalu. Aliran ini juga mengabaikan potensi yang
dimiliki oleh manusia, selain itu juga berpendapat bahwa manusia adalah makhluk
yang berkeinginan (homo volens). Dalam pandangan Freud, semua perilaku manusia
baik yang nampak (gerakan otot) maupun yang tersembunyi (pikiran) adalah
disebabkan oleh peristiwa mental sebelumnya. Terdapat peristiwa mental yang
kita sadari dan tidak kita sadari.
Pandangan
kaum psikoanalisa hanya memberi kepada kita sisi yang sakit dari kodrat
manusia, karena hanya berpusat pada tingkah laku yang neuritis dan psikotis.
Aliran ini mempelajari kepribadian yang terganggu secara emosional bukan
kepribadian yang sehat atau kebribadian yang paling buruk dari kodrat manusia,
bukan yang paling baik. Jadi, aliran ini memberi gambaran pesimis tentang
kodrat manusia dan manusia dianggap sebagai korban dari tekanan-tekanan
biologis dan konflik masa kanak-kanak.
Aliran
ini menyatakan bahwa struktur dasar kepribadian manusia sudah terbentuk pada
usia lima tahun. Freud membagi struktur kepribadian dalam tiga komponen,
yaitu id, ego, dan superego. Perilaku seseorang merupakan hasil
interaksi antara ketiga komponen tersebut. Id merupakan sumber dari
insting kehidupan (makan, minum, tidur) dan insting agresif yang menggerakkan
tingkah laku. Id berorientasi pada prinsip
kesenangan. Ego sebagai sistem kepribadian yang terorganisasi,
rasional, dan berorientasi pada prinsip realitas. Superego merupakan komponen
moral kepribadian yang terkait dengan norma di masyarakat mengenai baik-buruk
atau benar-salah. Superego berfungsi untuk merintangi dorongan id,
terutama dorongan seksual dan sifat agresif juga mendorong ego untuk
menggantikan tujuan realistik dengan tujuan moralistik, serta mengejar
kesempurnaan.
Secara
umum perilaku manusia bertujuan dan mengarah pada tujuan untuk meredakan
ketegangan, menolak kesakitan dan mencari kenikmatan. Kegagalan dalam pemenuhan
kebutuhan seksual mengarah pada perilaku neurosis. Latihan pengalaman dimasa
kanak-kanak berpengaruh penting pada perilaku masa dewasa dan diulangi pada
transferensi selama proses perilaku.
B. Aliran Behavioristik
Aliran behaviorisme memperlakukan
manusia sebagai mesin, yaitu di dalam suatu system kompleks yang bertigkah laku
menurut cara-cara yang sesuai dengan hukum. Dalam pandangan kaum behavioris,
individu digambarkan sebagai suatu organisme yang bersifat baik, teratur, dan
ditentukan sebelumnya, dengan banyak spontanitas, kegembiraan hidup,
berkreativitas, seperti alat pengatur panas.
Kepribadian sehat behavioristik :
Kepribadian sehat behavioristik :
· Manusia
adalah makhluk perespon, lingkungan mengontrol perilaku.
· Manusia
tidak memiliki sikap diri sendiri
· Mementingkan
faktor lingkungan
· Menekankan
pada faktor bagian
· Menekankan
pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode obyektif.
· Sifatnya
mekanis mementingkan masa lalu
Manusia diperlukan sebagai mesin,
layaknya alat pengatur panas yang mengatur semuanya. Aliran ini menganggap
manusia yang memberikan respons positif yang berasal dari luar. Dalam aliran
ini manusia dianggap tidak memiliki sikap diri sendiri. ciri-cirinya yaitu : tersusun baik, teratur
dan ditentukan sebelumnya, dengan banyak spontanitas, kegembiraan hidup dan
krativitas.
Jadi, manusia
dilihat oleh para behavioris sebagai orang-orang yang memberikan respons secara
pasif terhadap stimulus-stimulus dari luar dan manusia dianggap tidak memiliki
diri sendiri.
Prinsip dasar behaviorisme:
1) Perilaku nyata dan terukur memiliki makna tersendiri, bukan sebagai perwujudan dari jiwa atau mental yang abstrak
2) Aspek mental dari kesadaran yang tidak memiliki bentuk fisik adalah pseudo problem untuk sciene, harus dihindari.
3) Penganjur utama adalah Watson : overt, observable behavior, adalah satu-satunya subyek yang sah dari ilmu psikologi yang benar.
4) Dalam perkembangannya, pandangan Watson yang ekstrem ini dikembangkan lagi oleh para behaviorist dengan memperluas ruang lingkup studi behaviorisme dan akhirnya pandangan behaviorisme juga menjadi tidak seekstrem Watson, dengan mengikutsertakan faktor-faktor internal juga, meskipun fokus pada overt behavior tetap terjadi.
5) Aliran behaviorisme juga menyumbangkan metodenya yang terkontrol dan bersifat positivistik dalam perkembangan ilmu psikologi.
6) Banyak ahli (a.l. Lundin, 1991 dan Leahey, 1991) membagi behaviorisme ke dalam dua periode, yaitu behaviorisme awal dan yang lebih belakangan.
Prinsip dasar behaviorisme:
1) Perilaku nyata dan terukur memiliki makna tersendiri, bukan sebagai perwujudan dari jiwa atau mental yang abstrak
2) Aspek mental dari kesadaran yang tidak memiliki bentuk fisik adalah pseudo problem untuk sciene, harus dihindari.
3) Penganjur utama adalah Watson : overt, observable behavior, adalah satu-satunya subyek yang sah dari ilmu psikologi yang benar.
4) Dalam perkembangannya, pandangan Watson yang ekstrem ini dikembangkan lagi oleh para behaviorist dengan memperluas ruang lingkup studi behaviorisme dan akhirnya pandangan behaviorisme juga menjadi tidak seekstrem Watson, dengan mengikutsertakan faktor-faktor internal juga, meskipun fokus pada overt behavior tetap terjadi.
5) Aliran behaviorisme juga menyumbangkan metodenya yang terkontrol dan bersifat positivistik dalam perkembangan ilmu psikologi.
6) Banyak ahli (a.l. Lundin, 1991 dan Leahey, 1991) membagi behaviorisme ke dalam dua periode, yaitu behaviorisme awal dan yang lebih belakangan.
Behavioristik di pengaruhi oleh
stimulus-respon, maksudnya adalah pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan
stimulus-respon akan semakin kuat bila diberi penguatan. Penguatan tersebut
terbagi atas penguatan positif dan penguatan negatif.
Penguatan positif sebagai stimulus, dapat meningkatkan terjadinya pengulangan tingkah laku itu. Sedangkan penguatan negatif dapat mengakibatkan perilaku berkurang atau menghilang.
Penguatan positif sebagai stimulus, dapat meningkatkan terjadinya pengulangan tingkah laku itu. Sedangkan penguatan negatif dapat mengakibatkan perilaku berkurang atau menghilang.
C. Aliran Humanistik
Menurut
aliran humanistik kepribadian yang sehat yaitu individu dituntut untuk
mengembangkan potensi yang terdapat didalam dirinya sendiri, bukan saja
mengandalkan pengalaman-pengalaman yang terbentuk pada masa lalu dan memberikan
diri untuk belajar mengenai suatu pola mengenai yang baik dan benar sehingga
menghasilkan respon individu yang bersifat pasif.
Ciri
dari kepribadian sehat adalah mengatualisasikan diri, bukan respon pasif buatan
atau individu yang terimajinasikan oleh pengalaman-pengalaman masa lalu.
Aktualisasi diri adalah mampu mengedepankan keunikan dalam pribadi setiap
individu, karena setiap individu memiliki hati nurani dan kognisi untuk
menimbang-nimbang segala sesuatu yang menjadi kebutuhannya. Humanistik
menegaskan adanya keseluruhan kapasitas martabat dan nilai kemanusiaan untuk
menyatakan diri. Bagi ahli-ahli psikologi humanistik, manusia jauh lebih banyak
memiliki potensi. Manusia harus dapat mengatasi masa lampau, kodrat biologis
dan ciri-ciri lingkungan. Manusia juga harus berkembang dan tumbuh melampaui
kekuatan-kekuatan negatif yang secara potensial menghambat.
Gambaran
ahli psikologi humanistik tentang kodrat manusia adalah optimis dan penuh
harapan. Mereka percaya terhadap kapasitas manusia untuk memperluas,
memperkaya, mengembangkan dan memenuhi dirinya untuk menjadi semuanya menurut
kemampuan yang ada. Aliran Humanistik juga memfokuskan diri pada kemampuan
manusia untuk berfikir secara sadar dan rasional dalam mengendalikan hasrat
biologisnya guna meraih potensi maksimal. Manusia bertanggung jawab terhadap
hidup dan perbuatannya serta mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk mengubah
sikap dan perilaku mereka.
D. Pendapat
Allport
Allport percaya bahwa orang-orang yang
matang dan sehat tidak dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak sadar (kekuatan yang
tidak dapat dilihat dan dipengaruhi). Orang-orang yang sehat tidak didorong
oleh konflik-konflik tidak sadar. Individu yang sehat berfungsi pada tingkat
rasional dan sadar, menyadari sepenuhnya kekuatan yang membimbing dia dan dapat
mengontrol kekuatan itu juga.
Kepribadian yang matang tidak dikontrol
oleh trauma ataupun konflik pada masa kanak-kanak. Pusat dari kepribadian kita
adalah intensi-intensi kita yang sadar dan sengaja, misalnya harapan, aspirasi
dan impian. Manusia didorong untuk mereduksikan tegangan-tegangan, menjaga
supaya tegangan-tegangan berada pada tingkat yang paling rendah dan menjaga
satu keadaan keseimbangan homeostatis internal atau “homeostatis”.
Manusia yang sehat memiliki kebutuhan
akan sensasi-sensasi dan tantangan tantangan yang bervariasi. Orang yang sehat
didorong ke depan oleh suatu visi masa depan, dan visi itu menyatukan
kepribadiannya dan membawa orang itu ke tingkat stress yang lebih tinggi.
Menurut Allport, kebahagiaan bukanlah
suatu tujuan dalam diri tetapi hasil sampingan dari integrasi kepribadian dalam
mengejar aspirasi dan tujuan. Tujuan-tujuan yang dicita-citakan oleh orang yang
sehat pada hakikatnya tidak dapat dicapai. Orang-orang yang matang dan sehat
tidak puas apabila dalam melakukan sesuatu hanya dalam taraf sedang atau
memadai, mereka baru merasa puas apabila melakukan sesuatu dengan kemampuan
maksimal mereka.
E. Pendapat
Carl Rogers
Rogers (1902-1987) menjadi terkenal berkat
metode terapi yang dikembangkannya, yaitu terapi yang berpusat pada klien (client-centered
therapy). Rogers kemudian menyusun teorinya dengan
pengalamannya sebagai terapis selama bertahun-tahun. Teori Rogers mirip dengan
pendekatan Freud, namun pada hakikatnya Rogers berbeda dengan Freud karena
Rogers menganggap bahwa manusia pada dasarnya baik atau sehat. Menurut Rogers,
pribadi yang sehat muncul dari aktualisasi diri seseorang dalam kehidupannya.
Pengalaman - pengalaman yang telah terjadi memotivasi diri untuk menjadi
pribadi yang lebih sehat dari sebelumnya. Perkembangan aktualisasis diri
berubah sejalan dengan semakin bertambahnya umur sebagai akibat dari
perkembangan biologik dan belajar. Dengan kata lain, Rogers memandang kesehatan
mental sebagai proses perkembangan hidup alamiah, sementara penyakit jiwa,
kejahatan, dan persoalan kemanusiaan lain dipandang sebagai penyimpangan dari
kecenderungan alamiah. Orang yang sehat menurut Rogers adalah orang yang bisa
mengaktualisasikan dirinya. Maksud dari aktualisasi diri adalah suatu proses
yang sulit dan terkadang menyakitkan. Manusia yang sadar dan rasional tidak
lagi dikontrol oleh peristiwa kanak-kanakan seperti yang di ajukan oleh aliran
Freud , misalnya Toilet training, dan juga pengalaman seksual sebelumnya.
A. Pokok-pokok Teori Carl Rogers :
a. Struktur kepribadian
Rogers lebih mementingkan dinamika dari pada
struktur kepribadian. Namun demikian ada tiga komponen yang dibahas bila bicara
tentang struktur kepribadian menurut Rogers, yaitu : organisme, medan fenomena,
dan self.
1) Organime, mencakup :
a) Makhluk hidup
Organisme adalah makhluk : Lengkap dengan
fungsi fisik dan psikologisnya, tempat semua pengalaman dan segala sesuatu yang
secara potensial terdapat dalam kesadar setiap saat.
b) Realitas subjektif
Organisme menanggapi dunia seperti yang
diamati atau dialaminya. Realita adalah medan persepsi yang sifatnya subjektif,
bukan benar-salah.
c) Holisme
Organisme adalah kesatuan sistem, sehingga
perubahan pada satu bagian akan mempengaruhi bagian lain. Setiap perubahan
memiliki makna pribadi atau bertujuan, yakni tujuan mengaktualisasi,
mempertahankan, dan mengembangkan diri.
2) Medan fenomena
Rogers mengartikan medan fenomena sebagai
keseluruhan pengalaman, baik yang internal maupun eksternal, baik yang disadari
maupun yang tidak disadari. Medan fenomena merupakan seluruh pengalaman pribadi
seseorang sepanjang hidupnya.
3) Self :
Self merupakan konsep pokok dari teori
kepribadian Rogers, yang intinya adalah :
a) terbentuk melalui medan fenomena dan
melalui introjeksi nilai-nilai orang tertentu;.
b) bersifat integral dan konsisten;
c) menganggap pengalaman yang tak sesuai
dengan struktur self sebagai ancaman;
d) dapat berubah karena kematangan dan
belajar.
b. Dinamika kepribadian
Menurut Rogers, organisme mengaktualisasikan
dirinya menurut garis-garis yang diletakkan oleh hereditas. Rogers menyatakan
bahwa pada dasarnya tingkah laku adalah usaha organisme yang berarah tujuan
untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhannya sebagaimana dialami, dalam medan sebagaimana
medan itu dipersepsikan.
Rogers menegaskan bahwa secara alami
kecenderungan aktualisasi akan menunjukkan diri melalui rentangan luas tingkah
laku, yaitu :
1) Tingkah laku yang berakar pada proses
fisiologis, termasuk kebutuhan dasar (makana, minuman, dan udara), kebutuhan
mengembangkan dan merinci fungsi tubuh serta generasi.
2) Tingkah laku yang berkaitan dengan
motivasi psikologis untuk menjadi diri sendiri.
3) Tingkah laku yang tidak meredakan
ketegangan tetapi justru meningkatkan tegangan, yaitu tingkah laku yang
motivasinya untuk berkembang dan menjadi lebih baik
B. Perkembangan Kepribadian
Rogers tidak membahas teori pertumbuhan dan
perkembangan, namun dia yakin adanya kekuatan tumbuh pada semua orang yang
secara alami mendorong proses organisme menjadi semakin kompleks, otonom,
sosial, dan secara keseluruhan semakin aktualisasi diri.
Rogers menyatakan bahwa self berkembang
secara utuh-keseluruhan, menyentuh semua bagian-bagian. Berkembangnya self
diikuti oleh kebutuhan penerimaan positif, dan penyaringan tingkah laku yang
disadari agar tetap sesuai dengan struktur self sehingga dirinya berkembang
menjadi pribadi yang berfungsi utuh.
Pribadi yang berfungsi utuh menurut Rogers
adalah individu yang memakai kapasitas dan bakatnya, merealisasi potensinya,
dan bergerak menuju pemahaman yang lengkap mengenai dirinya sendiri dan seluruh
rentang pengalamannya.
Konsep
diri (self concept) menurut Rogers adalah bagian sadar dari ruang
fenomenal yang disadari dan disimbolisasikan. Jadi, self concept adalah
kesadaran batin yang tetap, mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan
membedakan aku dari yang bukan aku.
Konsep
diri ini terbagi menjadi 2 yaitu :
-
Ideal Self : diri yang diharapkan individu
-
Relity Self : kenyataan yang ada pada diri individual atau keadaan apa
adanya pada diri individu.
Kesulitan
akan timbul bila tidak ada ketidaksesuaian antara reality self dengan ideal
selfnya (kesenjangan antara harapan dan realita). Jadi Individual yang sehat
adalah individu yang jarak reality self dan ideal self tidak terlalu jauh.
Self
merupakan satu-satunya struktur kepribadian yang sebenarnya. Dengan kata lain
self terbentuk melalui deferiensiasi medan fenomena dan melalui introjeksi
nilai-nilai orang tertentu serta dari distorsi pengalaman. Self bersifat
integral dan konsisten. Pengalaman yang tidak sesuai dengan struktur self
dianggap ancaman dan self dapat berubah sebagai akibat kematangan biologik dan
belajar. Konsep self menggambarkan konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri
yang dianggapnya menjadi bagian dari dirinya. Misalnya, orang mungkin memandang
dirinya sebagai; “saya cerdas, menyenangkan, jujur, baik hari, dan menarik”
F. Pendapat
Maslow
Maslow
menulis tentang manusia yang sehat secara psikiatris :
"Pertama dan yang paling penting adalah keyakinan yang kuat bahwa manusia memiliki kodratnya sendiri yang hakiki. Kedua, terkandung suatu konsepsi bahwa perkembangan yang benar-benar sehat, normal dan yang dicita-citakan terjadi dalam bentuk mengaktualisasikan kodrat ini, memenuhi potensi-potensi ini."
Individu yang sehat adalah individu yang berhasil mengembangkan cintanya, bukan lagi diarahkan ke dalam diri sendiri, tetapi bisa diperluas pada orang-orang lain. Individu yang sehat melihat pertumbuhan dan perkembangan orang lain menjadi sama pentingnya pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri. Maslow menempatkan rasa tanggung jawab pada orang lain melalui hierarki kebutuhannya, terutama pada kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan. Maslow juga menyatakan bahwa pertumbuhan psikologis akan menghasilkan kesehatan psikologis, sedangkan orang yang gagal bertumbuh dengan sendirinya akan mengalami gejala patologi baik mental maupun fisik.
"Pertama dan yang paling penting adalah keyakinan yang kuat bahwa manusia memiliki kodratnya sendiri yang hakiki. Kedua, terkandung suatu konsepsi bahwa perkembangan yang benar-benar sehat, normal dan yang dicita-citakan terjadi dalam bentuk mengaktualisasikan kodrat ini, memenuhi potensi-potensi ini."
Individu yang sehat adalah individu yang berhasil mengembangkan cintanya, bukan lagi diarahkan ke dalam diri sendiri, tetapi bisa diperluas pada orang-orang lain. Individu yang sehat melihat pertumbuhan dan perkembangan orang lain menjadi sama pentingnya pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri. Maslow menempatkan rasa tanggung jawab pada orang lain melalui hierarki kebutuhannya, terutama pada kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan. Maslow juga menyatakan bahwa pertumbuhan psikologis akan menghasilkan kesehatan psikologis, sedangkan orang yang gagal bertumbuh dengan sendirinya akan mengalami gejala patologi baik mental maupun fisik.
G. Pendapat
Fromm
Fromm
adalah ahli teori pertama yang dibicarakan sampai sekarang yang menyamakan
kesehatan psikologi dan kesehatan mental dengan kebahagiaan. Kebahagiaan
merupakan suatu bagian integral dari kepribadian sehat, bukan suatu hasil
sampingan yang terjadi kebetulan. Kebahagiaan merupakan hasil dari kehidupan
produktif dan membantu serta memajukan juga tingkat-tingkat prouktifitas yang
lebih tinggi. Kebahagiaan sungguh-sungguh merupakan suatu bagian dari kehidupan
sehat, sehingga dapat diambil sebagai bukti dari tingkat kesehatan psikologis
yang telah dicapai seseorang. Fromm mengembangkan dan memperhalus teorinya
sendiri tentang kepribadian. Sistemnya menggambarkan kepribadian sebagai yang
ditentukan oleh kekuatan-kekuatan sosial yang mempengaruhi individu dalam masa
kanak-kanak dan juga kekuatan-kekuatan sosial yang mempengaruhi individu dalam
masa kanak-kanak dan juga kekuatan-kekuatan historis yang telah mempengaruhi
perkembangan spesies manusia.
Fromm
mengemukakan 5 kebutuhan yang berasal dari dikotomi kebebasan dan kemanan,
yaitu:
1.
Hubungan
2.
Transdensi
3.
Berakar
4.
Perasaan Identitas
5.
Kerangka Orientasi
Daftar Pustaka
Basuki,
Heru. (2008). Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Schultz,
Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan Model-model Kepribadian Sehat.
Lindsay,Gardner.
Editor: Sugiyono. 1993. Psikologi Kepribadian 3 Teori-Teori Kepribadian
dan Behavioristik. Kanisius : Yogyakarta
Sarwono,S.W.(2002).Berkenalan
dengan Aliran-Aliran dan Tokoh-Tokoh Psikologi.Jakarta : Bulan Bintang.
Walgito,B.(2003).Pengantar
Psikologi Umum.Yogyakarta : Penerbit ANDI.
Baihaqi,MIF.(2008). Psikologi
Pertumbuhan, Kepribadian Sehat Untuk Mengembangkan Optimisme. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya. Hlm. 4-6.
Semiun,
Yustinus. (2006) Teori Kepribadian & Terapi Psikoanalitik Fromm.
Yogyakarta: Kanisius.
Hall
S. Calvin, dan Gardner Lindzey. 1993. Teori-Teori Sifat dan Behavioristik.
Yogyakarta: Kanisius.