Selasa, 02 Desember 2014

INTERNET ADDICTION (Kecanduan Internet)

INTERNET ADDICTION
(Kecanduan Internet)

PENGERTIAN

 Internet addiction diartikan sebagai sebuah sindrom yang ditandai dengan menghabiskan sejumlah waktu yang sangat banyak dalam menggunakan internet dan tidak mampu mengontrol penggunaannya saat online. Orang-orang yang menunjukkan sindrom ini akan merasa cemas, depresi, atau hampa saat tidak online.

Para ahli ada yang menyebutkan bahwa Internet Addiction ini merupakan gangguan jiwa. Walaupun memang gangguan kejiwaan ini masih menjadi bahan perdebatan dalam perspektif  “Diagnostic and Statistic Manual of Mental Disoders, Fifth Edition, (DSM-V) sebagai rujukan global mengenai defenisi gangguan kejiwaan; tetapi, fenomena ini merupakan peluang bagi Anda sebagai orang tua, untuk lebih memahamkan urgensi proporsionalitas dalam berinternet.

Penyebab Kecanduan Internet (Internet Addiction) pada Anak-anak :

1.    Mencari kesenangan : Anak-anak menyukai pengalaman-pengalaman baru dan menantang. Di dalam internet ini banyak sekali hal yang baru & menarik mudah dicapainya.
2.    Memiliki ambisi yang tinggi : anak-anak memiliki keinginan yang tinggi untuk menunjukkan prestasinya, dan ingin memanjakan dirinya dengan benda-benda yang menurutnya penting. Mereka akan berusaha keras untuk menjadi sempurna.
3.    Gagal dalam kehidupan nyata : anak-anak yang memiliki ambisi yang tinggi cenderung takut gagal. Jika seseorang sukses dibidang tertentu (misalnya akademis), ia akan cenderung ingin sukses dalam hal lain pula.
4.    Intelektualitas tinggi : Anak-anak yang kecanduan internet biasanya memiliki tingkat inteligensi di atas rata-rata dan mereka menyadari kepandaian dan kemampuannya. Hal ini membuat terajdinya keinginan untuk mencapai prestasi akademik yang tidak masuk akal.
5.    Kurang perhatian dari Orang tua : problem dari rumah tangga, tidak ada waktunya orang tua karena sibuk kerja, perceraian orang tua.
Seorang ahli Weaver (2002) menyatakan bahwa gejala dari kecanduan internet :
a.    Keasyikan dengan internet dan selalu memikirkannya selagi off-line (internet preocupation)
b.    selalu menambah waktu online
c.    tidak mampu untuk mengontrol pengeluaran internet.
d.    Cepat marah dan gelisah bila tidak sedang online.
e.    Menggunakan internet sebagai pelarian dari masalah.
f.    Membohongi keluarga atau teman mengenai jumlah waktu yang digunakan untuk online.
g.    Kehilangan teman, pekerjaan, ataupun kesempatan pendidikan dan karier karena penggunaan internet.
h.    Terus menggunakan internet walaupun dana untuk online menipis.
i.    Depresi, kemurungan, kegelisahan, dan kecemasan meningkat jika tidak menggunakan internet.
j.    Mengalami gangguan tidur atau perubahan pola tidur karena penggunaan internet.
k.    Merasa bersalah dan penyesalan yang dalam akibat penggunaan internet.

BENTUK-BENTUK KECANDUAN INTERNET
1.    Ketagihan cybersex
Ketagihan atau kecanduan cybersex termasuk didalamnya melihat atau menonton, melakukan download atau melakukan transaksi via internet untuk mendapatkan pornografi, termasuk di dalamnya juga fantasi seksual dalam chatting
2.    Kecanduan dalam menjalin hubungan di dunia maya
Individu yang ketagihan untuk terus chatting dalam menjalin hubungan dengan orang lain secara online. Kecanduan ini secara bertahap akan membuat individu tersebut lebih mementingkan orang yang ia kenal melalui online dibandingkan dalam kehidupan nyata.
3.    Net Compulsive
Net kompulsif merupakan kecanduan dalam bermain game online, judi online dan eBay. Beberapa individu yang ketagihan bermain game online, virtual kasino dan eBay kehilangan uang begitu besar, diantara mereka juga kehilangan pekerjaan, gagal dalam menyelesaikan tugasnya dan memburuknya hubungan dengan pasangannya.
4.    Kecanduan surfing atau mengumpulkan data-data di internet
Banyaknya informasi yang tersedia di jaringan internet World Wide Web, membuat sebagian individu kecanduan dalam mengumpulkan data-data yang ia peroleh dari internet, ia menyusun atau mengumpulkan data-data tersebut secara teratur. Mereka menghabiskan waktu lama di internet dengan menggunakan search engine untuk mengumpulkan data. Perilaku ini cenderung mengarah pada perilaku Obsessive compulsive
5.    Kecanduan komputer
Di tahun 1980an, sejak kemunculan game seperti Solitaire dan Minesweeper dilaporkan banyak individu obsesif dengan program tersebut, diantara mereka mengalami pelbagai permasalahan dalam pekerjaannya, hubungan interpersonal dan membuang-buang waktu secara sia-sia. Saat ini, ada ribuan program dan game yang muncul dan lebih menarik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dinner Dash merupakan salah satu game yang pernah menghebohkan.

DAMPAK KECANDUAN INTERNET
Kecanduan komputer dan internet memberikan beberapa dampak langsung atau tidak langsung kepada individu, namun dampak tersebut sifatnya sangat variatif antar satu personal dengan personal yang lain.
1.    Makan menjadi tidak teratur
Bermain internet berjam-jam menimbulkan keasyikan tersendiri, perasaan senang secara berlebihan membuat seseorang menunda makan, atau makan menjadi tidak teratur.
2.    Tidur menjadi tidak teratur
Bermain internet melebih 8 jam dalam sehari akan menyita banyak waktu, apalagi bila waktu online di mulai malam hari akan menyita waktu tidur.
3.    Kelelahan fisik
Bermain internet dan komputer beberapa jam akan menimbulkan kelelahan, apalagi bila melebihi 8 jam setiap harinya. Beberapa penelitian mengenai pengaruh komputer terhadap kesehatan secara berlebihan masih dalam penelitian lebih lanjut, sakit kepala, kelelahan pada mata, sakit pada sendi tangan, pegal, dsb merupakan keluhan-keluhan yang sering ditemukan pada pengguna komputer. Gangguan ini sering disebut dengan Computer Vision Syndrome (CVS)
4.    Kegagalan dalam mengatur waktu
Banyak individu yang teradiktif mengatakan akan bermain online hanya sebentar saja, namun mereka justru online sampai beberapa jam atau hampir setengah hari, akibatnya banyak waktu yang terbuang, sementara beberapa pekerjaan lain yang semestinya dapat selesai dikerjakan akan terpakai untuk menggunakan komputer.
5.     Kegagalan dalam menyelesaikan tugas
Banyak individu yang menggunakan fasilitas kantor untuk mengakses website yang sebenarnya tidak berhubungan dengan pekerjaannya selama jam kantor, akibatnya banyak pekerjaan menjadi tertangguhkan atau dikerjakan secara tidak maksimal karena waktu terpakai lebih banyak dalam menggunakan internet.
6.     Kegagalan dalam pendidikan atau pekerjaan
Beberapa laporan menyebutkan bahwa internet adiktif telah membuat beberapa mahasiswa gagal dalam memperoleh nilai (grade) yang memuaskan, beberapa diantaranya gagal samasekali, sama halnya dengan karyawan, penurunan produktivitas kerja membuat beberapa diantara mengalami PHK
7.    Kegagalan dalam perkawinan atau menjalin hubungan
Penggunaan internet tanpa batas waktu menjadi ancaman retaknya sebuah hubungan, bagaimana tidak, beberapa individu lebih tertarik dengan dunia maya dibandingkan menjalin hubungan yang nyata dengan pasangannya. Beberapa laporan menyebutkan bahwa penyebab retaknya sebuah hubungan disebabkan pasangan yang lebih asyik mendownload atau mengakses situs porno sementara pasangan tidur sendirian
8.    Gangguan psikologis
Seorang psikiater dari New York University, Dr. Joel Gold, menemukan adanya gangguan kejiwaan pada individu yang teradiktif internet, ia menyebutnya sebagai Truman Show Delusion, beberapa ahli lain menyebutnya sebagai internet delusion. Perilaku ini seperti gangguan delusi pada umumnya, individu seperti merasa dimatai-matai, berbicara sendiri menyangkut internet, pikiran yang tenggelam dengan dunia maya.

KASUS
Terdapat kasus di Amerika dimana seseorang harus tidak lulus sekolah karena tidak pernah menghadiri kelas untuk sibuk berinternet. Sedangkan untuk kasus didalam negeri sendiri adalah seorang gadis usia 12 tahun kabur dari rumahnya selama 2 minggu, selama 2 minggu gadis tersebut mengaku tinggal disebuah warnet untuk memainkan game online.

ANALISIS MASALAH
Ketika seseorang menghabiskan 24 jam nonstop, online demi mencari bahan untuk tugas akhir kuliahnya atau informasi bisnis atau mungkin juga melakukan promosi toko online yang dimilikinya, secara logika hal tersebut tidaklah ada salahnya, karena jelas pengunaannya bermanfaat sesuai dengan tujuan dan pekerjaannya. Namun, jika seseorang menghabiskan waktu untuk online untuk sekedar browsing selama 24 jam nonstop, sekedar saja, sekedar menonton video porno, sekedar main judi online, sekedar memainkan game online, sekedar kesenangan tak bermanfaat, kemudian meninggalkan tanggung jawabnya di dunia non-maya dan tidak memiliki tujuan yang penting dan berarti, maka ini diindikasikan sebagai gangguan atau sakit.
Ketidakmampuan seseorang dalam mengontol diri untuk terkoneksi dengan internet dan melakukan kegiatan bersamanya adalah cikal bakal dari lahirnya bentuk kecanduan ini. Kebiasaan yang tidak terkendali memang terkadang dapat menimbulkan petaka tersendiri bagi diri kita, dengan tidak bisa mengatur lamanya durasi berinternet, menghabiskan waktu dan menghancurkan semua tanggung jawab dalam kehidupannya.
Segala sesuatu yang berlebihan tidaklah baik, kebiasaan berinternet yang sehat adalah dengan menyesuaikan jadwal dan juga kepentingan, serta tidak melupakan tanggung jawab yang dimiliki oleh masing-masing individu. Walau kini dunia maya selalu saja menghadirkan inovasi-inovasi terbaru, yang mana memungkinkan mereka yang tidak memiliki depresi berat, kecemasan atau gangguan sosial untuk ketagihan melakukan kegiatan dalam dunia maya, dengan demikian kebijaksanaan sebagai pengguna adalah dibutuhkan untuk mengimbanginya.


SOLUSI
1.    Melakukan terapi pada diri sendiri atau di bantu dengan orang lain. Jika seseorang tersebut sudah mengalami kecanduan internet.
2.    Bila menghadapi permasalahan dalam hubungan, amarah, dan stres gunakan coping skill dalam kehidupan nyata, berusahalah melakukan sesuatu hal dengan menyelesaikan permasalahan tersebut terlebih dahulu, gunakan internet hanya sebagai mencari tahu tips-tips yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan pilihlah website yang bisa dipercaya dalam memberikan solusi menghadapi permasalahan tersebut
3.    Mengikuti kegiatan-kegiatan sosial dan kemasyarakatan dalam kehidupan sehari-hari akan lebih nyata dibandingkan didapat di internet, dukungan dan support secara langsung atau dukungan moril akan mudah didapat dalam kehidupan nyata, disamping itu, berhubungan atau melakukan kontak sosial secara langsung akan mengatur perilaku individu sesuai dengan norma dan batasan yang berlaku di dalam masyarakat dan hal ini berbeda jauh dengan aturan-aturan di cyberspace.
4.    Orangtua harus selalu memantau anaknya jika anak sudah malai bermain laptop atau internet lebih dari 2jam.
5.    Selalu ajak anak berinteraksi agar anak tidak terpaku dengan dunia internet dan ajarkan anak cara menggunakan internet yang baik dan benar serta beritahu batasan-batasan dalam menggunakan internet.

Sumber    :
http://meidi-rendi.blogspot.com/2012/10/internet-addiction-kecanduan-internet.html
http://ruangpsikologi.com/gangguan-kecanduan-internet
http://www.seabs.ac.id/journal/oktober2009/Kecanduan%20Berinternet%20dan%20Prinsip-Prinsip%20Untuk%20Menolong%20Pecandu%20Internet.pdf
http://www.psychologytoday.com/articles/199803/trapped-in-the-web http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/09/04/11040257/kecanduan.internet.ikut.rehabilitasi.saja
Jambi Ekspres