Kamis, 19 Januari 2017

TUGAS 4 ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI)

ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI)
Nama        : Debby SAL
Kelas        : 4PA13
Npm        : 12513090

A.    Sejarah AI
Kecerdasan Buatan atau kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau Intelegensi Artifisial (bahasa Inggris: Artificial Intelligence atau hanya disingkat AI) didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika.
Artificial Intelligence yaitu cabang ilmu komputer yang berusaha untuk menulis program-program komputer yang sangat rumit. Ada dua cabang studi yaitu bahasa dan penyelesaian masalah. Komputer adalah  metafor mesin untuk otak manusia. Sejak dulu, 430 SM, sudah dianggap bahwa otak manusia seperti mesin. Komputer adalah mesin rumit serbaguna yang dapat memproses info dengan cepat dan tepat, serta berbeda struktur fisik dibandingkan dengan manusia tetapi dua-duanya beroperasi sesuai prinsip-prinsip umum yang serupa. Manusia dan komputer memiliki kesamaan yaitu mempunyai sejumlah mekanisme internal, mempunyai mekanisme proses sentral dengan kapasitas terbatas, dan mekanisme perhatian terbatas pada manusia.

B.    AI dan Kognisi Manusia (Mesin Berpikir)
Artificial Intelligence atau yang disebut dengan kecerdasan buatan ini adalah ilmu yang berdasarkan proses manusia berpikir. Hal ini dapat dilihat pada cara kerja AI dan kognisi manusia dimana cara kerja kognisi manusia adalah menerima stimulus, kemudian diproses dan setelah itu akan menghasilkan respon dan cara kerja Artificial Intelligence adalah menerima input, diproses dan kemudian mengeluarkan output berupa suatu keputusan. Dengan demikian, melalui pengetahuan tentang proses berpikir dan mengetahui bagaimana untuk membuat asumsi-asumsi yang pasti tentang bagaimana cara berpikir tersebut, maka dengan asumsi-asumsi itulah para peneliti menggunakannya untuk mendesain suatu program komputer yang mempunyai kecerdasan secara buatan.
Pada saat otak manusia mendapat informasi dari luar, maka suatu proses berpikir memberikan petunjuk tindakan atau respon apa yang dilakukan. Hal ini merupakan suatu reaksi otomatis dan respon yang spesifik dicari untuk menyelesaikan masalah tertentu. Demikian halnya dengan Artificial Intelligence yang dibuat untuk membantu manusia untuk menyelesaikan masalahnya.
Dalam proses berpikir, proses ini berhubungan dengan fakta-fakta yang sangat banyak sebelum memberikan respon atau tindakan. Selama proses, ada suatu sistem yang mengarahkan pemilihan respon yang tepat dan disebut dengan pemotongan. Proses ini mengeliminasi litasan dari berpikir yang tidak relevan dalam usaha mencapai tujuan. Jadi proses ini akan memotong setiap fakta-fakta yang tidak akan mengarah ke tujuan.

C.    AI dan Sistem Pakar (ELIZA, Parry, Net Talk)
Menurut Tolle (2008), sistem pakar (expert system) merupakan sebuah program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah-masalah spesifik seperti layaknya seorang pakar (humam expert). Seorang pakar adalah seorang individu yang memiliki kemampuan pemahaman yang superior dari suatu masalah, contohnya seorang dokter, penasihat keuangan, pakar mesin mobil, teknisi komputer, dan sebagainya.
Sistem pakar biasa disebut dengan knowledge-based system. Sistem ini bekerja dengan pengetahuan (knowledge) dan metode analisis yang telah didefinisikan terlebih dahulu oleh pakar yang sesuai dengan bidang keahliannya. Sistem ini disebut dengan sistem pakar karena fungsi dan perannya sama seperti seorang ahli yang harus memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam memecahkan sebuah permasalahan ataupun persoalan.
Tujuan dari sistem pakar adalah untuk memindahkan pengetahuan dari seorang ahli atau sumber keahlian lain ke dalam komputer dan kemudian memindahkan dari komputer kepada pengguna yang tidak ahli (bukan pakar) (Tolle, 2008). Aktivitas utama yang dilakukan untuk proses pemindahan kepakaran, yaitu:
1.    Akuisi pengetahuan (knowledge acquisition) adalah kegiatan mencari dan mengumpulkan pengetahuan dari para ahli atau sumber keahlian yang lain.
2.    Representasi pengetahuan (knowledge representation) adalah kegiatan menyimpan dan mengatur penyimpanan pengetahuan yang diperoleh ke dalam komputer.
3.    Inferensi pengetahuan (knowledge inferencing) adalah kegiatan melakukan inferensi berdasarkan pengetahuan yang telah disimpan dalam komputer.
4.    Pemindahan pengetahuan (knowledge transfering) adalah kegiatan pemindahan pengetahuan dari komputer ke pemakai yang tidak ahli.

a.    Eliza
Eliza merupakan program yang dibuat oleh Joseph Weizwenbaum (1967). Program ini dapat melakukan terapi terhadap pasien dengan mengajukan beberapa pertanyaan.
b.    Parry
Parry adalah sistem pakar yang juga paling awal dikembangkan di Stanford University oleh seorang psikiater, Kenneth Colby, yang menstimulasikan seorang paranoid.
c.    NetTalk
NetTalk adalah sebuah program yang belajar mengucapkan teks bahasa Inggris yang ditulis dengan menjadi teks yang ditampilkan sebagai masukan dan pencocokan transkripsi fonetik untuk perbandingan.

D.    Penggunaan AI sebagai Expert System yang dapat digunakan untuk mendukung system pengambilan keputusan (Diagnosa)
Salah satu implementasi yang diterapkan sistem pakar dalam bidang psikologi, yaitu tes kepribadian. aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini, lebih mudah dan lebih cepat dalam proses pengukuran kepribadian dibandingkan metode terdahulu, sehingga memberikan banyak keuntungan dari segi penghematan waktu, tenaga, dan memudahkan kinerja user (pemakai) dalam mengukur kepribadiannya masing-masing. Selain itu aplikasi tes kepribadian ini dikemas dengan tampilan yang cukup menarik.
Bagi masyarakat yang ingin mengetahui ukuran kepribadiannya, mereka dapat menggunakan aplikasi ini sebagai referensi, dan bagi para mahasiswa khususnya mahasiswa psikologi, aplikasi ini dapat dijadikan tambahan untuk mendukung studi mereka terutama untuk sub bidang pengukuran kepribadian. Namun demikian, aplikasi tes kepribadian berbasiskan sistem pakar ini tidak bisa menggantikan seorang ahli karena dia pakar di bidangnya. Aplikasi sistem pakar ini hanyalah alat bantu yang sangat bergantung pada data-data yang di-input oleh seorang programmer sehingga aplikasi sistem pakar ini haruslah selalu dikembangkan.

DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_buatan
library.binus.ac.id
Matlin, M. W. (1994). Cognition (3rd Edition). New York: Harcourt Brace Publishers.
Tolle, H. (2008). Pengantar Sistem Pakar. Jakarta: Unkris.

TUGAS 3 SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
Nama        : Debby SAL
Kelas         : 4PA13
Npm         : 12513090
A.    Pengertian Sistem Informasi Berbasis Computer (CBIS)
Menurut Laudon dan Laudon (2008) system informasi berbasis computer adalah system informasi untuk pemrosesan dan penyebaran informasi yang mengendalikan peranti keras dan lunak computer.
Sistem Informasi Berbasis Komputer atau Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis.

B.    Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer
Subsistem dari sistem informasi berbasis komputer itu sendiri dibagi menjadi 5 yaitu: Pengolahan Data Akuntansi. (Information Accounting System) Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) Kantor Virtual (Virtual Office) Sistem Berbasis Pengetahuan (Knowlegde Based System)
⦁    Fokus Data  (SIA/EDP)
Sistem informasi akuntansi melaksanakan akuntansi dalam suatu perusahaan, aplikasi ini ditandai dengan penngolahan data yang tinggi. Sistem informasi akuntansi melaksanakan 5 tugas dasar yaitu : pengumpulan data manipulasi data pengklasifikasian, penyortiran, perhitungan, pengikhtisaran, penyiapan dokumen. penyimpanan data penyiapan data Contoh Sistem Informasi Akuntansi : Sistem terdistribusi yang digunakan oleh perusahaan distribusi yaitu perusahaan yang mendistribusikan jasa atau produknya ke pelanggan misalnya perusahaan yang berorientasi produk seperti : manufaktur, pedagang besar, pengecer.

⦁    Fokus Informasi (SIM)
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuah system informasi pada level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu. 

⦁    Fokus pada pendukung keputusan (SPK)
SPK adalah  Sistem komputer yang interaktif yang membantu membuat suatu keputusan dalam menggunakan, memanfaatkan data, dan model untuk memecahkan permasalahan yang tidak terstruktur. Tujuan SPK yaitu : Memberikan dukungan pembuatan suatu keputusan pada masalah yang tidak terstruktur. Memberikan dukungan pembuatan suatu keputusan kepada seorang manajer untuk membantu integrasi antar tingkat. Meningkatkan efektifitas seorang manajer dalam pembuatan suatu keputusan dan bukan peningkatan efisiennya.

⦁    Fokus pada  komunikasi (Otomatisasi Kantor)
Otomatisasi kantor adalah Penggunaan alat elektronik yang digunakan untuk memudahkan komunikasi baik itu secara formal maupun informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi dengan orang-orang didalam dan diluar perusahaan. Fungsi otomatisasi kantor adalah untuk memudahkan segala jenis komunikasi baik secara lisan maupun tulisan dan menyediakan informasi yang lebih baik untuk pengambilan suatu keputusan.

⦁    Fokus konsultasi (Sistem Pakar)
Sistem pakar adalah sebuah sistem informasi yang memiliki intelegensi buatan yang menyerupai intelegensia manusia. Sistem pakar mirip dengan sistem pendukung keputusan yaitu sama-sama memiliki tujuan menyediakan dukungan pemecahan suatu masalah tingkat tinggi untuk pemakai.
Sistem informasi berbasis komputer mengandung arti bahwa komputer memiliki peran yang sangat penting dalam sistem pembangkit informasi. Melalui integrasi yang dimiliki antar subsistem, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang cepat, tepat, akurat, dan berkualitas sesuai dengan manajemen yang membutuhkan. Secara teori, penerapan sistem informasi memang tidak harus menggunakan komputer. Tetapi pada prakteknya sistem informasi tersebut tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya komputer. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi, dan basis komputer. Seiring dengan perkembangan jaman, sistem informasi berbasis komputer mengalami evolusi. Usaha penerapan komputer dalam bidang bisnis terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi, informasi dan telekomunikasi. Proses evolusi tersebut dinamakan siklus hidup sistem (SLC). Upaya pencapaian sistem informasi berbasis komputer menggunakan end user computing. Yaitu pengembangan sistem berbasis komputer yang digunakan sendiri. Tahap-tahap dari siklus hidup sistem meliputi: perencanaan, analisis, rancangan, penerapan, dan penggunaan.

C.    Lingkup Data
1.    Hirarki Data
Data  adalah  fakta  atau  apapun  yang  dapat  digunakan  sebagai  input  dalam menghasilkan informasi. Data  terdiri  dari  fakta-fakta  dan  angka-angka  yang relatif  tidak  berarti  bagi pemakai. Contoh,   data   dapat   berupa   jumlah   jam kerja pegawai   dalam perusahaan. Saat data ini diproses, ia dapat berubah menjadi informasi.
⦁    Bit adalah Unit terkecil dari data
⦁    Byte adalah Kelompok bit yang menggambarkan karakter
⦁    Field adalah Kumpulan karakter secara logik yang terbentuk ke dalam kata, kumpulan kata atau kumpulan angka
⦁    Record adalah Kumpulan field yang saling berhubungan secara logical
⦁    File adalah Kumpulan record yang saling terhubung secara logical
⦁    Database adalah Kumpulan file yang saling terhubung secara logical

2.    Penyimpanan Sekunder
⦁    Penyimpanan Berurutan / Sequential Access Storage Device (SASD)
Media penyimpan untuk mengisikan record yang diatur dalam susunan tertentu. Data pertama harus diproses pertama kali, data kedua diproses kedua kali, dst.
⦁    Penyimpanan Akses Langsung / Direct Access Storage Device (DASD)
Mekanisme baca atau tulis yang diarahkan ke record tertentu tanpa pencarian secara urut. Komputer mikro memiliki disk drive dan hard disk.

3.    Pemrosesan Data
⦁    Pengolahan Batch adalah Mengumpulkan data terlebih dahulu kemudian diproses sekaligus.
⦁    Pengolahan On – Line adalah Setiap data yang diinput langsung didapat output atau hasilnya.
⦁    Sistem Real Time adalah Sama seperti pengolahan On – Line, hanya saja data yang ada di update sesuai dengan perubahan waktu.

D.    Database
⦁    Era Permulaan Database
Hambatan dapat dihilangkan dengan cara menyusun data secara fisik dalam penyimpanan sekunder. Spesialis informasi mencari cara untuk mengatasi masalah organisasi fisik ini, dan uashanya membuahkan hasil yang dikenal dengan organisasi logic. Organisasi logic memadukan data dari berbagai lokasi fisik yang berlainan. Ia adalah cara pemakai melihat data. Organisasi fisik sebaliknya, cara computer melihat data sebagai file yang terpisah. Beberapa teknik telah dikembangkan untuk mencapai perpaduan data logic dalam file tunggal, dan juga perpaduan logic antara beberapa file.

⦁    Konsep Database
Kumpulan data-data yang terpadu yang disusun dan disimpan dalam suatu cara sehingga memudahkan untuk dipanggil kembali

⦁    Struktur Database
Penekanan pada kegiatan pengolahan data adalah pada kemampuan untuk mengakses data dengan cepat serta efisien dalam penggunaan secondary storage.
a.    Struktur data berjenjang (hierarchical data structure)
Hubungan antara data membentuk suatu jenjang seperti pohon. Suatu pohon dibentuk dari beberapa elemen grup data yang berjenjang, disebut dengan node. Node yang paling atas atau level 1 disebut dengan root . tiap node dapat bercabang ke node lain. Satu node hanya mempunyai satu orang tua.
b.    Struktur data jaringan (network data structure)
Hubungan data sama dengan struktur hirarki, tetapi untuk setiap node bisa mempunyai lebih dari satu orang tua.
c.    Struktur data hubungan (relational data structure)
Data disusun dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri dari kolom (field) dan baris (record). Hubungan antara record didasarkan pada nilai dari field kunci bukan berdasarkan alamat atau pointer di dalam record seperti pada strutur pohon dan jaringan.

⦁    Keunggulan dan kelemahan database dan DBMS
DBMS adalah perangkat lunak yang menetapkan dan memelihara integrasi logis antar file, baik eksplisit maupun implisit. Keunggulan dan kelemahannya,yaitu : Keuntungan : mengurangi kerangkapan data, mencapai independensi data, mengintegrasi data dari beberapa file, mengambil data dan informasi secara cepat, meningkatkan keamanan data. Sedangkan kelemahannya adalah perangkat lunak yang mahal, konfigurasi perangkat keras yang besar, dan mempertahankan staff Database Administrator.

E.    Peranan Database Dan DBMS Dalam Memecahkan Masalah
Database terkomputerisasi maupun DBMS bukanlah prasyarat mutlak untuk pemecahan masalah. Namun, memberikan dasar-dasar penggunaan komputer sebagai suatu sistem informasi para spesialis informasi dan pemakai. Contohnya adalah seorang psikolog yang memiliki banyak klien. Setiap klien memiliki permasalahan yang berbeda-beda dan identitas yang berbeda pula. Sebagai profesi pasti memiliki kode etik dalam bekerja yang tidak dapat dilanggar, begitu pun psikolog memiliki kode etik dengan klien. Salah satu kode etik nya adalah menjaga kerahasiaan data klien. Data klien yang disimpan dalam database membantu psikolog dalam menjaga kerahasiaan data tersebut. 

F.    System Pengolahan Data
⦁    Pengertian dasar dan tujuan pengolahan data
Sistem pengolahan data adalah sama dengan sistem akuntansi. Pandangan ini didasarkan pada kenyataan bahwa pada mulanya komputer hanya diterapkan untuk tugas akuntansi dan, penggunaanya disebut pengolahan data elektronik atau EDP.

⦁    Tujuan pengolahan data adalah untuk menghasilkan dan memelihara redod perusahaan yang akurat dan up to date.

⦁    Tugas Pengolahan Data
a.    Pengumpulan data
dilakukan terkait dengan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi
b.    Pengubahan data
Dilakukan dalam mentransformasi data menjadi format yang dapat digunakan. Pengubahan data mencakup pengelompokkan, pengurutan, penghitungan, serta rekapitulasi.
c.    Penyimpanan Data
Terkait dengan transaksi yang terjadi selama operasi. Terdapat dua sistem penyimpanan data yaitu penyimpanan berurutan dan penyimpanan langsung.
d.    Pembuatan dokumen
Sistem pengolahan data menghasilkan output yang dibutuhkan oleh perorangan atau kelompok baik yang berada di dalam ataupun diluar perusahaan. Pembutan dokumen terkait dengan berbagai kepentingan perencanaan dan pengambilan keputusan. 

⦁    Contoh Sistem Pengolahan Data
1.    Memenuhi Pesanan Pelanggan
Dalam diskripsi tiap sub sistem sebelumnya kita menggunakan nomor dari DFD untuk mempermudah dalam menghubungkan penjelasan dengan diagram.
1.    Entri pesanan (order entri)
a.    mengedit data pesanan
perusahaan menggunakan from pemesanan penjualan sebagai suatu cara yang terorganisir untuk mencatat semua data yang diperlukan untuk mengolah pesanan pelanggan.
b.    Melakukan pengecekan kridit
Tujuannya adalah untuk menentukan apakah perusahaan ingin melakukan bisnis dengan pelanggan atau tidak, salah satu cara untuk melakukan pengecekan kredit adalah memasukan jumlah pesanan pada jumlah account receivable.
c.    melakukan log in pesanan
jika pesanan di terima maka kita masukan deskripsi identivikasi singkat kedalam file order log dan menuliskan record accepted order, yang akan menjadi input bagi sistem inventarisasi menandai pesanan yang terpenuhi.
ketiga langkah diatas membentuk hubungan berantai mereka dihubungkan dengan arus data, tanpa adanya keikutsertaan masalah penyimpangan data.

2.    Inventarisasi
kita telah menerima pesanan pelanggan. Sekarang kita harus menentukan apakah kita dapat memenuhinya atau tidak.
a.    mengecek keseimbangan persediaan
langkah pertama adalah mengecek keseimbangan atau neraca persediaan untuk tiap item yang dipesan. Item record (record item) untuk item yang dipesan dipanggil atau dibaca dari file inventori. Field neraca persediaan dari record inventarisasi diperbandingkan dengan jumlah pesanan dari record pesanan yang diterima untuk melihat apakah masih ada stok yang cukup untuk memenuhi pesanan tersebut pesanan yang tidak dapat dipenuhi, beck order recor dimasukan ke dalam field beck order.
b.     mengecek point pemesanan kembali
kita harus mengecek untuk melihat apakah neraca persediaan yang baru dapat memenuhi point pemesanan kembali. Setiap record item berisi field point pemesanan kembali recor point (point pemesanan kembali) adalah jumlah inventarisasi yang memicu aktifitas penambahan stok.
c.     menambah item yang diterima
untuk menambah atau menaikan neraca yaitu dengan adanya penambahan stok yang diterima dari pemasok dengan menggunakan arus data receive item dari item penerimaan dan memperbarui field neraca persediaan dari item yang diterima dalam file inventori.

3.    Penagihan
Invoice atau faktur adalah pemberitahuan resmi yang dikirim oleh perusahaan ke pelanggan untuk memberi tahu pelanggan tersebut mengenai jumlah hutang.
a.    mendapatkan data pelanggan
data pelanggan meliput nama dan alamat keterangan pengiriman, dan nomor tenagga penjual yang akan ditulis pada faktur dan dokumen lain
b.    membuat faktur
pembuatan faktur melibatkan perhitungan aritmatika salah satu perhitunganya adalah tiap line item (item baris) atau item yang terdaftar dalam from faktur diuraikan dengan mengalikan harga dengan jumlah item.

4.    Account receivable
a.    memasukan receivable baru
b.    menghapus receivable yang telah terbayar
c.    membuat steatment
d.    memberikan data pada buku besar umum

⦁    Peranan Pemrosesan Data dalam Pemecahan Masalah
Sistem pengolahan data dapat menghasilkan output informasi dalam bentuk laporan standar serta dapat memberikan kekayaan pada database yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah.

G.    Sistem Informasi Manajemen
⦁    Pengertian dasar SIM
Sistem informasi manajemen atau SIM (bahasa Inggris: management information system, MIS) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi.

⦁    Konsep Sistem Informasi Organisasional
Pada dasarnya konsep sistem organisasional ini memiliki hubungan antara system dan organisasi. Bagaimana sistem tersebut dapat bisa terorganisasi dengan baik. Sistem itu sendiri adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah kumpulan hardware dan software komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan orang yang bertanggungjawab untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen, distribusi data dan informasi.

⦁    Peranan SIM dalam Pemecahan Masalah
a.    Investigasi situasi Proses pemecahan masalah dimulai apabila masalah itu telah diidentifikasi. Ada 3 aspek yang penting dalam investigasi situasi yaitu : Perumusan masalah, Identifikasi tujuan keputusan dan Diagnosis penyebab
b.    Mengembangkan alternative
c.    Evaluasi alternatif dan memilih yang terbaik, Kriteria pengukuran efektivitas adalah : Apakah alternatif tersebut realistis dalam kaitannya dengan tujuan dan sumber daya yang ada dalam organisasi dan Seberapa baik alternatif tersebut akan membantu memecahkan masalah.
d.    Melaksanakan dan memantau keputusan, Jenis keputusan yang dihasilkan oleh para Manajer adalah sebagai berikut :
- Keputusan terprogram : Keputusan terprogram adalah keputusan yang diambil berdasarkan kebiasaan, peraturan atau prosedur tertentu.
-  Keputusan tidak terprogram : Keputusan tidak terprogram adalah keputusan untuk memecahkan masalah yang luar biasa atau masalah yang luar biasa atau masalah istimewa.

H.    Sistem Penunjang Keputusan
⦁    Maksud pembuatan keputusan dan teori-teori yang menjelaskannya
SPK merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan menegement science, bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan interaksi secara manual, saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.

⦁    Konsep, pengertian dasar dan tujuan SPK
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur (Turban, 2001). SPK bertujuan untuk menyediakan informasi, membimbing, memberikan prediksi serta mengarahkan kepada pengguna informasi agar dapat melakukan pengambilan keputusan dengan lebih baik.

⦁    Model SPK
a.    Model Ikonik
Model  ikonik  adalah  perwakilan  fisik  dari  beberapa  hal,  baik  dalam  bentuk ideal  ataupun  dalam  skala  yang  berbeda.
b.    Model Analog
Model  analog  bisa  mewakili  situasi  dinamik,  yaitu  keadaan  yang  berubah menurut  waktu.  Model  ini  lebih  sering  dipakai  daripada  model  ikonik  karena kemampuannya untuk mengetengahkan karakteristik dari kejadian yang dikaji.
c.    Model Matematik (model simbolik)
Format model simbolik berupa bentuk angka, simbol, dan rumus. Jenis model simbolik  yang  umum  dipakai  adalah  suatu  persamaan (equation).  Bentuk persamaan  adalah  tepat,  singkat  dan  mudah  dimengerti.  Simbol  persamaan tidak  saja  mudah  dimanipulasi  daripada  kata-kata,  tetapi  juga  lebih  cepat dimengerti   maksudnya. Suatu persamaan   adalah   bahasa   universal   dalam penelitian   operasional   dan   ilmu   sistem,   dimana   digunakan   suatu   logika simbolis.

⦁    Pemodelan Matematis beserta Keuntungan dan Kerugiannya
KEUNTUNGAN
a.    Proses pemodelan menjadi pengalaman belajar
b.    Kecepatan simulasi memberikan kemampuan bagi kita untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu yang singkat.
c.    Model memberikan daya peramalan
d.    Model membutuhkan biyaya yang lebih murah daripada metode trial-and-error.
e.     Dapat menyelesaikan problem yang kompleks.
f.    Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
g.    Lebih cepat dengan hasil yang lebih baik (terutama dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi).
h.    Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.
i.    Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
j.    Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
k.    Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.
Sedangkan kerugian model adalah sebagai berikut:
a.    Sulitnnya pemodelan system bisnis dan akan menghasilkan model yang tidak dapatmenangkap semua pengaruh pada entity.
b.    Dibutuhkan keterampilan matematika yang tinggi untuk menggembangkan model yang lebih kompleks secara pribadi

⦁    SPK Berkelompok
Sistem Pendukung Keputusan Berkelompok (Group Decision Support System) merupakan Suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompo-kelompok orang yang terlibat dalam suatu tugas (atau tujuan) bersama yang menyediakan interface bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama.

⦁    Peranan SPK dalam pemecahan masalah
Bahwa sistam informasi manajemen sangat cocok untuk mengidentifikasi masalah dan membantu manajer memahaminya. SPK dapat memperluas dukungan ini melalui langkah-langkah selanjutnya dalam proses pemecahan masalah. Kemampuan tambahan ini bukan karena peralatan yang digunakan, karena SIM dan SPK keduanya mempunyai peralatan-peralatan yang sama.

DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.binadarma.ac.id/653/1/SISTEM%20INFORMASI%201%20materi%202.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29999/3/Chapter%20II.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen
http://www.kompasiana.com/oiem/sistem-informasi-berbasis-komputer_57166e33f19273cb0cce37fb
http://yohanes_ari.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5596/database2.pdf
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/sisteminformasimanajemen/bab8_sistem_pengolahan_data.pdf
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2008). Sistem Informasi Manajemen . Jakarta: Salemba Empat.
E.S.Margianti & D. Suryadi H.S. Sistem Informasi Manajemen. Penerbit Gunadarma.
Turban , Efraim & Aronson, Jay E. (2001). Decision Support Systems and Intelligent Systems. 6th edition. Prentice Hall: Upper Saddle River, NJ.

Kamis, 03 November 2016

TUGAS II ARSITEKTUR KOMPUTER DAN STRUKTUR KOGNITIF MANUSIA

Nama    : Debby Sri Ayu Lestari
Kelas    : 4PA13
Npm    : 12513090
A.    Pengertian Arsitektur Komputer
Arsitektur komputer adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll). Beberapa contoh dari arsitektur komputer ini adalah arsitektur von Neumann, CISC, RISC, blue Gene, dll.
Arsitektur komputer juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya.
Arsitektur komputer ini paling tidak mengandung 3 sub-kategori:
⦁    Set instruksi (ISA)
⦁    Arsitektur mikro dari ISA, dan
⦁    Sistem desain dari seluruh komponen dalam perangkat keras computer
B.    Struktur Kognisi Manusia
Istilah “Cognitive” berasal dari kata cognition artinya adalah pengertian, mengerti. Pengertian luasnya cognition (kognisi) adalah perolehan, penataan dan penggunaan pengetahuan. Dalam perkembangan selanjutnya, kemudian istilah kognitif ini menjadi populer sebagai salah satu wilayah psikologi manusia atau satu konsep umum yang mencakup semua bentuk pengenalan yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan masalah pemahaman, memperhatikan, memberikan, menyangka, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, pertimbangan, membayangkan, memperkirakan, berpikir dan keyakinan. Termasuk kejiwaan yang berpusat di otak ini juga berhubungan dengan konasi (kehendak) dan afeksi (perasaan) yang bertalian dengan rasa. Menurut para ahli jiwa aliran kognitifis, tingkah laku seseorang itu senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tidakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi (Suardi, 2015)
Chaplin (2002) mengemukakan kognisi adalah konsep umum yang mencakup semua bentuk mengenal, termasuk di dalamnya mengamati, melihat, memperhatikan, memberikan, menyangka, membayangkan, memperkirakan, menduga, dan menilai.
C.    Kaitan antara Struktur Kognisi Manusia dan Arsitektur Komputer
Arsitektur komputer dan kognisi manusia berkaitan dengan disiplin ilmu interaksi manusia dan komputer yang mempelajari  tentang hubungan antara manusia dan komputer yang meliputi perancangan, evaluasi, dan implementasi antarmuka pengguna komputer agar mudah digunakan oleh manusia. Interaksi manusia dan komputer sendiri yaitu serangkaian proses dan kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk berinteraksi dengan komputer yang keduanya saling memberikan masukan dan umpan balik melalui sebuah antarmuka untuk memperoleh hasil akhir yang diharapkan. Sehingga keduanya saling berkaitan satu sama lain.
D.    Kelebihan dan Kelemahan Arsitektur Komputer dibandingkan Struktur Kognisi Manusia
Kelebihan Arsitektur Komputer :
a.    Sistem keamanan lebih baik
b.    Sistem Backup data lebih baik
Kelemahan Arsitektur Komputer :
a.    Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh user
b.    Biaya operasional relatif lebih mahal
c.    Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server
Kelebihan Struktur Kognisi Manusia
a.    Dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah
b.    Dapat meningkatkan motivasi
Kelemahan Struktur Kognisi Manusia
a.    Tidak dapat diukur hanya dengan satu orang
b.    Fasilitas-fasilitas dalam lingkungan juga harus mendukung
E.    Contoh Kasus
Contoh kasus yang menggambarkan hubungan antara arsitektur komputer dengan struktur kognisi manusia adalah sistem pembayaran kereta api hanya dengan menggunakan kartu dan ditempelkan pada pintu masuk, kita sudah bisa menggunakan transportasi tersebut. Umumnya sistem pembayaran di stasiun kereta api dilakukan di loket, dan cukup lumayan antri dalam pembelian tiketnya. Sehingga dengan adanya sistem tersebut, kita dapat menghemat waktu karena tidak perlu antri lama-lama di loket untuk membeli tiket kereta api.

Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur_komputer
Chaplin, J. P. (2002). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Suardi, M. (20015). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish .

TUGAS I PENGANTAR SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

Nama    : Debby Sri Ayu Lestari
Kelas    : 4PA13
Npm    : 12513090
A.    Pengertian Informasi
Kata informasi berasal dari kata Perancis kuno informacion (1387) yang diambil dari bahasa Latin informationem yang berarti “garis besar, konsep, ide”. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan”.
Informasi merupakan fungsi penting untuk membantu mengurangi rasa cemas seseorang. Menurut Notoatmodjo (2008) bahwa semakin banyak informasi dapat memengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Hal ini dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang. Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi, pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya.
Karakteristik Informasi yang Baik :
⦁    Relevan
⦁    Tepat waktu
⦁    Akurat
⦁    Mengurangi ketidakpastian
⦁    Mengandung elemen yang baru

B.    Pengertian Sistem Informasi Psikologi

Menurut Gaol (2008) Sistem informasi psikologi bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal. Sistem informasi psikologi adalah sebuah sistem yang digunakan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan psikologi yang dapat bermanfaat bagi penggunanya.

O’Brian (dalam Yakub, 2012) mendefinisikan sistem informasi adalah kombinasi teratur dari individu-individu, perangkat keras, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber data yang mengumpulkan, mengubah, menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

C.     Contoh Kasus :
Saya pernah mengikuti test psikologi melalui sebuah website, dimana disana saya diminta untuk mengisi beberapa soal dengan pilihan jawabannya adalah pilihan ganda. Setelah saya ikuti lebih lanjut, dapat diketahui soal-soal tersebut merupakan salah satu dari test IQ yang disederhanakan dan dibuat lebih mudah untuk dipahami. Setelah saya mengerjakan test sampai selesai, keluarlah hasil test tersebut. Hasilnya tidak terlalu valid dan reliabilitas, karena test ini bisa dilakukan berulang-ulang dalam jangka waktu yang sangat singkat. Akan tetapi, test ini merupakan salah satu contoh bahwa test psikologi sudah mengikuti perkembangan zaman dengan menggunakan sistem informasi atau komputerisasi untuk mempermudah penggunaan alat test.

Daftar Pustaka
Gaol, C. J. (2008). Sistem Informasi Manajemen Pemahaman dan aplikasi. Jakarta: Grasindo
Yakub. (2012). Pengantar sistem informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
https://id.wikipedia.org/wiki/Informasi
ana.staff.gunadarma.ac.id
bima.staff.gunadarma.ac.id

Kamis, 07 Januari 2016

Tugas ke 4 Empowerment Stress dan Konflik serta Komunikasi dalam Manajemen



Nama   : Debby S.a.l
Kelas   : 3PA13
Npm    : 12513090
A.  Empowerment
1.   Pengertian Empowerment
Empowerment merupakan istilah yang cukup populer dalam bidang manajemen khususnya manajemen Sumber Daya Manusia. Banyak penafsiran tentang empowerment. Dan salah satu penafsiran yang dikenal oleh sebagian besar dari kita adalah empowerment sebagai pendelegasian wewenang dari atasan kepada bawahan. Empowerment yaitu upaya mengaktualisasikan potensi yang sudah dimiliki oleh masyarakat. Pendekatan pemberdayaan masyarakat yang demikian tentunya diharapkan memberikan peranan kepada individu bukan sebagai obyek, tetapi sebagai pelaku atau aktor yang menentukan hidup mereka sendiri.
Secara umum pemberdayaan didefinisikan sebagai suatu proses sosial multi-dimensional yang membantu penduduk untuk mengawasi kehidupannya sendiri. Pemberdayaan itu merupakan suatu proses yang memupuk kekuasaan (yaitu kemampuan mengimplementasikan) pada individu, untuk penggunaan bagi kehidupan mereka sendiri, komunitas mereka, dengan berbuat mengenai norma - norma yang mereka tentukan. (Page & Czuba, 1999:3).
Richard Carver, Managing Director dari Coverdale Organization mendefinisikan empowerment sebagai mendorong dan membolehkan seseorang untuk mengambil tanggung jawab secara pribadi untuk meningkatkan atau memperbaiki cara-cara menyelesaikan pekerjaan sehingga dapat meningkatkan kontribusi dalam pencapaian sasaran organisasi. Empowerment memerlukan penciptaan budaya yang mendorong pegawai dalam setiap tingkatan untuk melakukan sesuatu yang berbeda dan membantu pegawai untuk percaya diri dan kemampuan untuk melakukan perubahan.
Selain pengertian yang telah disampaikan oleh Richard Carver, ada beberapa pengertian atau pemahaman lain tentang empowerment. Namun semua definisi yang ada secara prinsip memiliki kesamaan yaitu bahwa empowerment mengandung unsur-unsur sebagai berikut :
·     Adanya pelimpahan kewenangan dan tanggung jawab untuk membuat keputusan yang didukung oleh sumber daya yang memadai.
·     Adanya kontrol atas pelimpahan kewenangan dari manajemen.
·     Adanya penciptaan lingkungan agar pegawai dapat memanfaatkan kemampuan atau kompetensinya secara maksimum untuk mencapai sasaran organisasi.
2.   Tujuan empowerment
Merupakan suatu kondisi yang dialami oleh masyarakat yang ditandai oleh kemampuan untuk memikirkan, memutuskan serta melakukan sesuatu yang dipandang tepat demi mencapai pemecahan masalah-masalah yang dihadapi dengan mempergunakan daya. Tujuan dari pemberdayaan atau empowerment adalah untuk  membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berfikir, bertindak dan mengendalikan apa yang mereka lakukan tersebut. Kemandirian masyarakat adalah kemampuan yang terdiri atas kemampuan kognitif, konatif, psikomotorik, afektif, dengan mengerahkan sumberdaya yang dimiliki oleh lingkungan internal masyarakat tersebut.
3.   Kunci Efektivitas Empowerment dalam Manajemen
Kunci suksesnya adalah manajemen yang konsisten, kuat dan mempunyai komitmen yang tinggi. Tahapan dalam pemberdayaan menurut Khan (1995) adalah sebagai berikut :
1.   Mengembangkan pemahaman secara menyeluruh terhadap program empowerment yang diperoleh dari berbagai sumber literature maupun dari para ahli yang kompeten dalam bidang empowerment.
2.   Membuat daftar kegiatan atau kesempatan yang dapat mendukung pemberdayaan.
3.   Menyelesaikan berbagai macam kegiatan yang mempunyai kesempatan yang lebih signifikan untuk sukses dan mempunyai resiko yanmg minimal.
4.   Memberi pengertian kepada karyawan agar memahami job expectations dan metrik.
5.   Menetapkan prosedur follow – up untuk sharing kemajuan kepada setiap pekerja secara individual dan kelompok.
6.   Menciptakan, menjaga dan meningkatkan saling percaya.
7.   Menilai kemajuan yang diperoleh dari program pemberdayaan.


B.  Stress
1.   Pengertian Stress
Manuaba (1998) memberikan definisi sebagai berikut: Stress
adalah segala rangsangan atau aksi dari tubuh manusia baik yang berasal daru luar maupun dari dalam tubuh itu sendiri yang dapat menimbulkan bermacam-macam dampak yang merugikan mulai dari menurunnya kesehatan sampai kepada dideritanya suatu penyakit. Dalam kaitannya dengan pekerjaan, semua dampak dari stress tersebut akan menjurus kepada menurunnya performansi, efisiensi dan produktifitas kerja yang bersangkutan.
Selanjutnya Mendelson (1990) mendefinisikan stress akibat kerja secara lebih sederhana, dimana stress merupakan suatu ketidak nyamanan dalam kerja. Sedangkan respon stress merupakan suatu total emosional individu dan atau merupakan respon fisiologis terhadap kejadian yang diterimanya. Dari beberapa pengertian tersebut maka dapat digaris bawahi bahwa stress muncul akibat adanya berbagai stressor yang diterima oleh tubuh, yang selanjutnya tubuh memberikan reaksi (strain) dalam beranekaragam tampilan.
Dari uraian diatas dapat ditegaskan bahwa stress secara umum merupakan tekanan psikologis yang dapat menyebabkan berbagai bentuk penyakit baik penyakit secara fisik maupun mental (kejiwaan). Dan secara konsep stress dapat didefinisikan menurut variabel kajian:
Stress sebagai stimulus. Stress sebagai variable bebas (independent variable) menitik beratkan pada lingkungan sekitarnya sebagai stressor. Sebagai contoh: petugas air traffics control merasa lingkungan pekerjaannya penuh resiko tinggi, sehingga mereka sering mengalami stress akibat lingkungan pekerjaannya tersebut.
Stress sebagai respon. Stress sebagai variable tergantung (dependent variabel) memfokuskan pada reaksi tubuh terhadap stressor. Sebagai contoh: seseorang mengalami stress apabila akan menjalani ujian berat. Respon tubuh (strain) yang dialami dapat berupa respon psikologis (prilaku, pola pikir, emosi, dan perasaan stress itu sendiri) dan respon fisiologis (jantung berdebar, perut mulas-mulas, badan berkeringat dll)
Stress sebagai interaksi antara individu dan lingkungannya. Stress disini merupakan suatu proses penghubung antara stressor dan strain dengan reaksi stress yang berbeda pada stressor yang sama.
2.   Penyebab Stress
a.   Faktor lingkungan
Selain memengaruhi desain struktur sebuah organisasi, ketidakpastian lingkungan juga memengaruhi tingkat stres para karyawan dan organisasi. Perubahan dalam siklus bisnis menciptakan ketidakpastian ekonomi, misalnya, ketika kelangsungan pekerjaan terancam maka seseorang mulai khawatir ekonomi akan memburuk.
b.   Faktor organisasi
Banyak faktor di dalam organisasi yang dapat menyebabkan stres. Tekanan untuk menghindari kesalahaan atau menyelesaikan tugas dalam waktu yang mepet, beban kerja yang berlebihan, atasan yang selalu menuntut dan tidak peka, dan rekan kerja yang tidak menyenangkan adalah beberapa di antaranya. Hal ini dapat mengelompokkan faktor-faktor ini menjadi tuntutan tugas, peran, dan antarpribadi.
c.   Faktor-faktor Penyebab Stres Kerja (Stressor) Karyawan
Stres kerja yang dialami seseorang dipengaruhi oleh faktor penyebab stres baik yang berasal dari dalam pekerjaan maupun dari luar pekerjaan. Faktor penyebab stres kerja yang dibahas dalam penelitian ini hanya faktor organisasional, yakni faktor yang berasal dari dalam pekerjaan yang mencakup tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan hubungan antarpribadi, struktur organisasi, kepemimpinan organisasi, dan tahap hidup organisasi.
d.   Faktor pribadi
Faktor-faktor pribadi terdiri dari masalah keluarga, masalah ekonomi pribadi, serta kepribadian dan karakter yang melekat dalam diri seseorang. Survei nasional secara konsisten menunjukkan bahwa orang sangat mementingkan hubungan keluarga dan pribadi. berbagai kesulitan dalam hidup perkawinan, retaknya hubungan, dan kesulitan masalah disiplin dengan anak-anak adalah beberapa contoh masalah hubungan yang menciptakan stres.  Masalah ekonomi karena pola hidup yang lebih besar pasak daripada tiang adalah kendala pribadi lain yang menciptakan stres bagi karyawan dan mengganggu konsentrasi kerja karyawan.

3.   Pendekatan Terhadap Stress
a.   Pendekatan Individu
Seorang karyawan dapat berusaha sendiri untuk mengurangi level stresnya. Strategi yang bersifat individual yang cukup efektif yaitu; pengelolaan waktu, latihan fisik, latihan relaksasi, dan dukungan sosial. Dengan pengelolaan waktu yang baik maka seorang karyawan dapat menyelesaikan tugas dengan baik, tanpa adanya tuntutan kerja yang tergesa-gesa. Dengan latihan fisik dapat meningkatkan kondisi tubuh agar lebih prima sehingga mampu menghadapi tuntutan tugas yang berat.

b.   Pendekatan Perusahaan
Beberapa penyebab stres adalah tuntutan dari tugas dan peran serta struktur organisasi yang scmuanya dikendalikan oleh manajemen, schingga faktor-faktor itu dapat diubah. Oleh karena itu strategi-strategi yang mungkin digunakan oleh manajemen untuk mengurangi stres karyawannya adalah melalui seleksi dan penempatan, penetapan tujuan, redesain pekerjaan, pengambilan keputusan partisipatif, komunikasi organisasional, dan program kesejahteraan. Melalui strategi tersebut akan menyebabkan karyawan memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya dan mereka bekerja untuk tujuan yang mereka inginkan serta adanya hubungan interpersonal yang sehat serta perawatan terhadap kondisi fisik dan mental. Secara umum strategi manajemen stres kerja dapat dikelompokkan mcnjadi strategi penanganan individual, organisasional dan dukungan sosial.

C.  Konflik
1.   Pengertian Konflik
Menurut Killman dan Thomas (1978), konflik adalah kondisi terjadinya ketidakcocokan antar nilai atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik yang ada dalam diri individu maupun dalam hubungannya dengan orang lain. Kondisi yang telah dikemukakan tersebut dapat mengganggu bahkan menghambat tercapainya emosi atau stres yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja.
Menurut Stoner Konflik Organisasi ialah mencakup ketidak sepakatan soal alokasi sumber daya yang langka atau peselisihan soal tujuan, status, nilai, persepsi, atau kepribadian. Daniel Webster mendefinisikan konflik sebagai:
·     Persaingan atau pertentangan antara pihak-pihak yang tidak cocok satu sama lain.
·     Keadaan atau perilaku yang bertentangan.

2.   Jenis-jenis Konflik
Konflik itu mempunyai banyak jenis seperti yang dikatakan James A.F. Stoner dan Charles Wankel dikenal ada lima jenis konflikyaitu konflik intrapersonal, konflik interpersonal, konflik antar individu dan kelompok, konflik antar kelompok dan konflik antar organisasi.
a.   Konflik Intrapersonal
Konflik intrapersonal adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri.
b.   Konflik Interpersonal
Konflik Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentengan kepentingan atau keinginan.
c.   Konflik antar perorangan
Konflik antar perorangan terjadi antara satu individu dengan individu lain atau lebih. Konflik ini biasanya disebabkan oleh adanya perbedaan sifat dan perilaku setiap orang dalam organisasi.
d.   Konflik Antar Kelompok
Tingkat lainnya dalam konflik di organisasi adalah konflik antar kelompok. Seperti diketahui bahwa sebuah organisasi terbentuk dari beberapa kelompok kerja yang terdiri dari banyak unit. Apabila diantara unit-unit disuatu kelompok mengalami pertentangan dengan unit-unit dari kelompok lain maka manajer merupakan pihak yang harus bisa menjadi penghubung antara keduanya.
e.   Konflik antar organisasi
Konflik juga bisa terjadi antara organisasi yang satu dengan yang lain. Hal ini tidak selalu disebabkan oleh persaingan dari perusahaan-perusahaan di pasar yang sama. Konflik ini bisa terjadi karena adanya ketidak cocokan suatu badan terhadap kinerja suatu organisasi.

3.   Proses Konflik
Menurut Louis R.Pandy mengukapkan proses konflik terdiri dari 5 tahap :
Tahap I konflik laten yaitu tahap munculnya factor-faktor penyebab konflik dalam organisasi yaitu :
a.   Saling ketergantungan kerja
b.   Perbedaan tujuan dan prioritas
c.   Perbedaaan status
d.   Sumber daya yang terbatas
Tahap II konflik yang dipersepsikan (konflik yang dirasakan) , pada tahap ini salah satu pihak memandang pihak lain sebagai penghambat atau mengancam pencapaina tujuan.
Tahap III Konflik yang dirasakan, pada tahap ini konflik tidak sekedar  dipandang ada, akan tetapi benar-benar sudah dirasakan.
Tahap IV konflik yang dimanifestasikan, pada tahap ini prilaku tertentu sebagai indicator konflik sudah mulai ditunjukan, seperti adanya sabotase, agresi terbuka, konfrontasi, rendahnya kenerja dan lain-lainnya.
Tahap V konflik Aftermath, jika konflik benar-benar  diselesaikan maka hal itu akan meningkatkan hubungan  para anggota organisasi. Hanya jika penyelesaian tidak tepat maka akan timbul konflik baru.


D.  Komunikasi Dalam Manajemen
1.   Pengertian Komunikasi dalam Manajemen
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.

2.   Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :
1.  Penginterpretasian.
2.  Penyandian
3.  Pengiriman
4.  Perjalanan
5.  Penerimaan.
6.  Penyandian balik
7.  Penginterpretasian

Proses komunikasi dapat dilihat dari beberapa perspektif :
1.   Perspektif psikologis. Perspektif ini merupakan tahapan komunikator pada proses encoding, kemudian hasil encoding ditransmisikan kepada komunikan sehingga terjadi komunikan interpersonal.
2.  Perspektif mekanis. Perspektif ini merupakan tahapan disaat komunikator mentransfer pesan dengan bahasa verbal atau non-verbal

3.   Hambatan dalam Komunikasi
1.     Hambatan dari Proses  Komunikasi
a.   Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi  oleh perasaan atau situasi emosional.
b.   Hambatan dalam penyandian/simbol. Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti  lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
c.   Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
d.   Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
e.   Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada  saat menerima atau mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
f.    Hambatan dalam memberikan  balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
2.     Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3.     Hambatan Semantik
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi  kadang-kadang mempunyai  arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima
4.     Hambatan Psikologis 
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim  dan penerima pesan.

4.   Komunikasi Interpersonal
a.    Componential
Definisi bedasarkan komponen menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya, yaitu penyampaian pesan oleh salah satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera
b.    Situasional
Situasi yang menyenangkan akan menciptakan komunikasi yang menyenangkan pula, dan akan menimbulkan persepsi yang baik pula. Karena pada dasarnya sikap emosi akan mudah terpancing saat berada pada situasi yang salah, sehingga akan membentuk persepsi dimana ego akan lebih mendominasi. faktor situasional akan berpengaruh besar terhadap proses terbentuknya persepsi. Dalam situasi yang menyenangkan akan menimbulkan persepsi yang menyenangkan, begitu pula sebaliknya. Itu lah yang akan menjadi penghambat dalam proses komunikasi yang terjadi.

5.   Model Pengolahan Informasi Komunikasi
a.    Rational
Proses informasi adalah proses menerima, menyimpan dan mengungkap kembali informasi. Dalam proses pembelajaran, proses menerima informasi terjadi pada saat siswa menerima pelajaran. Proses menyimpan informasi terjadi pada saat siswa harus menghafal, memahami, dan mencerna pelajaran. Sedangkan proses mengungkap kembali informasi terjadi pada saat siswa menempuh ujian atau pada saat siswa harus menerapkan pengetahuan yang telah dimilikinya untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu perlu dikemukakan bahwa informasi masuk ke dalam kesadaran manusia melalui pancaindera, yaitu indera pendengaran, penglihaan, penciuman, perabaan, dan pengecapan. Informasi masuk ke kesadaran manusia paling banyak melalui indera pendengaran dan penglihatan. Berdasarkan alas an tersebut , maka media yang banyak digunakan adalah media audio, media visual, dan media audiovisual (gabungan media audio dan visual). Belakangan berkembang konsep multimedia, yaitu penggunaan secara serentak lebih daripada satu media dalam proses komunikasi, informasi dan
pembelajaran.
b.    Limited capacity
Komunikasi terbatas sering menimbulkan kekacauan komunikasi seperti salah pengertian akan maksud yang disampaikan
c.    Expert
Komunikasi adalah sebuah ketrampilan yang bisa dipelajari dan dikuasai oleh siapapun, sama seperti halnya keterampilan-ketrampilan lainnya. Saat ini kita hidup di era yang sangat menarik, di mana banyak diajarkan hal-hal yang akan menjadikan ketrampilan komunikasi kita semakin canggih, antara lain hipnotis/hipnosis, nlp (neuro language program), dan lain sebagainya
d.    Cybermetic
Sistem yang memandang terdapatnya suatu hubungan yang saling menggantungkan dalam unsur atau komponen yang ada dalam sistem.

6.   Model Interaktif Manajemen dalam Komunikasi
a.    Confidence
Kenyamanan dapat membuat suatu organisasi bertahan lama dan menimbulkan suatu kepercayaan dan pengertian.
b.    Immediacy
Ini adalah model organisasi yang membuat suatu organisasi tersebut menjadi segar dan tidak membosankan
c.    Interaction manajemen
Adanya berbagai interaksi dalam manajemen seperti mendengarkan dan juga menjelaskan kepada berbagai pihak yang bersangkutan
d.    Expresiveness
Mengembangkan suatu komitmen dalam suatu organisasi dengan berbagai macam ekspresi perilaku.
e.    Other orientation
Dalam hal ini suatu manajemen organisasi berorientasi pada pegawai.


DAFTAR PUSTAKA
http://deariyanti.blogspot.co.id/2014/01/a-empowerment-stress-konflik_20.html http://www.infodiknas.com/definisi-dan-teori-pemberdayaan.html
http://ms.wikipedia.org/wiki/Pemberian_dan_Perwakilan_Kuasa
http://www.slideshare.net/xxxzizaoxxx/konflik-dan-stress-kerja http://deaalliqafitri.blogspot.co.id/2014/01/definisi-empowerment-stress-dan-konflik.html#!/2014/01/definisi-empowerment-stress-dan-konflik.html